BI Perkirakan inflasi di bawah 3,5 persen

id deputi senior bi mirza, inflasi turun

BI Perkirakan inflasi di bawah 3,5 persen

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

...Hingga September inflasi mencapai 1,97 persen dan diperkirakan tingkat inflasi selama tahun 2016 diperkirakan di bawah 3,5 persen, kata Mirza...
Jakarta  (ANTARA Lampung) - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan bahwa inflasi nasional sepanjang tahun ini diperkirakan di bawah 3,5 persen.

"Hingga September inflasi mencapai 1,97 persen dan diperkirakan tingkat inflasi selama tahun 2016 diperkirakan di bawah 3,5 persen," kata Mirza, di Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan, inflasi secara nasional pada 2015 sebesar 3,3 persen dan tahun ini tingkat inflasi diperkirakan sebesar itu.

Menurutnya, inflasi masih didorong oleh naiknya sejumlah barang komoditas terutama bahan makanan dan makanan jadi. Inflasi juga terkait produksi dan kelancaran distribusi barang komoditas, kurs valuta asing yang terus melemah serta bebearapa indikator lainnya.

Mirza menyebutkan, untuk menjaga inflasi tidak terlalu tinggi, tugas BI salah satunya menjaga stabilitas moneter melalui pengendalian inflasi dari sisi suplai.

Selain itu, Bank Indonesia memantau ratusan harga sejumlah komoditas untuk mengetahui tingkat perkembangan harga serta inflasi.

"Ada sekitar 800 jenis barang yang dipantau harganya untuk menjaga agar inflasi tidak terlalu tinggi," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu.

BI lanjutnya setiap pekan melakukan survei sejumlah jenis komoditas tersebut untuk mengetahui perkembangan harganya.

"Komoditas pangan yang sering menyebabkan terjadinya inflasi, yakni beras, cabai, bawang, daging, dan lainnya,"

Menurutnya, inflasi di Indonesia terjadi akibat naiknya sejumlah barang terutama bahan makanan dan makanan jadi mengingat pendapatan masyarakatnya kebanyakan habis digunakan untuk membeli bahan pangan.

Berbeda dengan negara-negara maju yang penghasilan masyarakatnya tinggi, sehingga uang mereka yang digunakan untuk belanja bahan pangan atau makanan jadi, hanya sebagian kecil dari penghasilan mereka.

Mirza menjelaskan untuk mengendalikan inflasi tidak terlalu tinggi cara lainnya dengan menjaga produksi, ditaribusi dan informasi terkait perkembangan komoditas.

Karena itu, lanjutnya, BI melakukan koordinasi dengan pemerintah baik pusat maupun daerah untuk menjaga agar inflasi stabil.

Caranya dengan melakukan kerjasama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang hingga sekarang telah terbentuk sebanyak 497 TPID di seluruh Indonesia.

TPID berpedoman pada prinsip 4K (ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi strategis dalam mengelola ekspektasi masyarakat), pemerintah daerah harus berkomitmen dalam memetakan produksi dan ketersediaan pasokan.

Selanjutnya, melakukan pertemuan rutin TPID untuk melakukan pembahasan stabilitas harga dan antisipasi gejolak harga serta melaporkannya ke TPID

Kemudian, menyusun database harga komoditas pangan dan komoditas utama, sebagai early warning system terhadap gejolak harga dalam bentuk pusat informasi harga pangan strategis, serta pembentukan roadmap TPID jangka menengah dan panjang.(Ant)