Polresta Bandarlampung bekuk pelaku pembunuhan Apriyadi

id kapolresta bandarlampung, hari nugroho, pancuri sepeda motor, pembunuh apriyadi

Polresta Bandarlampung bekuk pelaku pembunuhan Apriyadi

Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Hari Nugroho (FOTO: ANTARA Lampung/istimewa)

...Tersangka Fery ditangkap saat sedang berkumpul bersama dengan teman-temannya di Pasar Tengah, kata Hri...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polresta Bandarlampung berhasil menangkap Fery alias Iyan (21), tersangka pembunuhan Apriyadi alias Wawan di Lapangan Merah Enggal, Kecamatan Tanjungkarang Pusat.

"Tersangka Fery ditangkap saat sedang berkumpul bersama dengan teman-temannya di Pasar Tengah," kata Kapolresta Bandarlampung Kombes Hari Nugroho, di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan, tersangka menikam korban Apriyadi di bagian dada kiri di Lapangan Merah Enggal, Jumat (23/9), sekitar pukul 21.15 WIB. Korban akhirnya meninggal dunia saat berada di Rumah Sakit Bumi Waras.

Kronologis kejadian bermula ketika Apriyadi yang diduga merasa tidak suka terhadap tersangka, berniat mengajak rekan-rekannya untuk menganiaya Fery.

Pada hari yang telah ditentukan, tersangka diajak korban untuk berkumpul bersama di Lapangan Merah Enggal sembari meminum minuman keras.

Sebelum rekan korban datang yang berencana menganiaya tersangka, dirinya lebih dahulu berpamitan pulang, namun Apriyadi menahannya.

"Saat itulah tersangka menduga bahwa gerak-gerik pelaku mencurigakan karena merasa akan mencabut sesuatu dari pinggangnya, lalu pelaku berinisiatif mengambil pisau milik pedagang dan langsung menghujamkannya ke arah dada bagian kiri," katanya lagi.

Setelah korban terjatuh, tersangka melarikan diri dan mengembalikan pisau milik pedagang di Lapangan Merah Enggal.

Akibat perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara, dan pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana paling lama 15 tahun penjara.

Tersangka Fery mengaku melakukan pembunuhan atas temannya sendiri Apriyadi karena kesal terhadap ulah rekannya ini yang kerap mengejeknya.

"Saya kesal saja sebab dia sering mengejek saya ketika sedang nongkrong bersama teman-temannya," kata dia.

Ia mengaku tidak terlalu mengenal Apriyadi dan kenal sebatas sebagai pengamen di tempat kumpul mereka, yakni Pasar Tengah.

"Saya tidak ada niat untuk melakukan pembunuhan, pada saat nongkrong di sana sambil meminum tuak," kata dia.

Dia pun mengaku sempat minta izin pulang, tapi Apriyadi menariknya untuk duduk supaya tidak pergi, dan saat itulah terjadi pertengkaran.

"Saya tusuk sekali ke dadanya, dengan meminjam pisau penjual nasi goreng," kata dia pula.(Ant)