Jakarta (ANTARA Lampung) - Pakar psikologi dari Universitas Indonesia, Edward A. Soetardhio menilai kepedulian masyarakat terhadap tindakan kekerasan anak yang dilakukan oleh orang tua masih rendah.
"Padahal kekerasan terhadap anak bukan hanya yang dilakukan orang asing, tapi jika orang tua yang melakukan juga termasuk," ujar Edward saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, kepedulian warga Indonesia yang terkenal ramah dan sopan justru sangat rendah, termasuk bagaimana perhatian masyarakat terhadap tanda-tanda kekerasan anak.
Anggota Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) wilayah DKI Jakarta itu mencontohkan, ketika masyarakat melihat orang tua yang memukul anaknya di lokasi umum maka mereka akan cenderung diam.
Dalam penilaian masyarakat, ujarnya, hal tersebut dinilai lumrah karena sebagai salah satu bentuk pendisiplinan bagi anak.
"Atau ada juga yang menganggap itu kan urusan di dalam keluarga, jadi kita tidak usah ikut mencampuri," katanya.
Tindakan tersebut tidak layak untuk dilakukan dengan tujuan apapun dan masyarakat pun harus mau mengubah pola pikir mereka serta harus berani ikut andil jika terjadi peristiwa seperti contoh tersebut.
"Ini tidak bisa dibiarkan, kepedulian kita harus ditingkatkan karena kita harus lihat objeknya. Ini kan anak-anak yang jadi korban," tutur Edward menegaskan. (Ant)
Pakar: Kepedulian terhadap kekerasan anak masih rendah
Ilustrasi kekerasan terhadap anak (google)
... Kekerasan terhadap anak bukan hanya yang dilakukan orang asing, tapi jika orang tua yang melakukan juga termasuk, ujar Edward...
