Lifter Viky Lampaui Rekor PON dan Nasional

id Viky ardyanto. Angkat berat

 Lifter Viky Lampaui Rekor PON dan Nasional

Viky Ardyanto (Antara Lampung/triono subagyo)

Soreang, Kabupaten Bandung, (ANTARA Lampung)- Lifter angkat berat Lampung Viky Aryanto pada kelas 66 kilogram berhasil melampaui tiga rekor PON dan dua rekor nasional sekaligus meraih medali emas pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON XIX 2016 Jawa Barat.

Pada pertandingan di Gelora Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu, ia berhasil melampaui rekor PON pada jenis angkatan squat dari 305 kilogram atas namanya sendiri yang ditorehkan pada PON 2012 Riau menjadi 307 kilogram.

Kemudian, jenis angkatan dead lift dari 290 kilogram yang juga diraihnya pada PON 2012 Pekanbaru dilampauinya pada PON Jabar ini menjadi 291 kilogram.

Jumlah total angkatan yang diraihnya pada PON XIX 2016 seberat 798 kilogram melampaui rekornya yang diraih pada PON 2012 Riau, seberat 797,5 kilogram.

Sedangkan rekor nasional senior yang dilampauinya yaitu pada squat dari 306 kilogram yang diraih pada pra-PON 2015 Bandung menjadi 307 kilogram. Begitu pula total angkatannya yang diraih pada pra-PON tersebut seberat 787 kilogram dilampauinya menjadi 798 kilogram.

Sedangkan pada jenis angkatan bench press, lifter Kalimantan Timur Adult melampaui rekor nasional dan rekor PON yakni pada rekor nasional seberat 200 kilogram pada kejuaraan Asia tahun 2016 milik Viky Aryanto dan 200 kilogram yang diraih Viky beberapa saat di PON 2016, dilampauinya menjadi 210 kilogram.

Lifter angkat berat andalan Provinsi Lampung itu pada jenis angkatan dead lift tidak melanjutkan pada kesempatan ketiga karena posisi sudah aman meraih medali emas.

Medali perak milik lifter Kalimantan Timur dengan total angkatan 737,5 kilogram dari jenis angkatan squat 285 kilogram, bench press seberat 210 kilogram dan dead lift seberat 242,5 kilogram.

Sedangkan medali perunggu diraih lifter Sumatera Utara Faebola Dodo Gowasa dengan total angkatan 737,5 kilogram.

Pelatih angkat berat Lampung Suprayogi mengatakan lifternya pada angkatan bench press sempat mengalami gangguan barbel yang dipasang, sehingga sempat gagal pada angkatan kedua seberat 200 kilogram.

"Tadi manajer kita langsung protes, sehingga diperbaiki pemasangan barbel, dan buktinya berhasil diangkat pada kesempatan ketiga," kata dia.

Yogi juga mengakui bahwa lifternya tersebut memang menjadi salah satu andalan daerahnya untuk meraih medali emas karena pada PON sebelumnya ia pemegang juaranya.***4***