Lebih setengah gadis Inggris dilecehkan di sekolah

id Pelecehan seksual, sekolah

Lebih setengah gadis Inggris dilecehkan di sekolah

Ilustrasi (www.tes.com)

Setidak-tidaknya, tiga perempat dari jumlah pelajar berusia 16 hingga 18 tahun mengatakan, ungkapan "pelacur" dianggap umum di sekolah
London (Antara/Reuters) - Lebih dari setengah dari jumlah gadis bersekolah dan berkuliah di Inggris mengalami pelecehan seksual, kata laporan baru, Selasa.
        
Data itu mendorong pihak terkait memberikan pendidikan seksual bagi seluruh murid sekolah dasar dan menengah.
        
Laporan dari komite parlemen itu menunjukkan, pelecehan seksual adalah masalah keseharian murid perempuan. Data itu memperlihatkan, sekitar sepertiga jumlah gadis berusia 16 hingga 18 tahun mengalami pelecehan seksual di sekolah.
        
"Tentunya, pembaca atau pendengar informasi ini tak dapat mengabaikan betapa penting masalah pelecehan seksual," kata Katie Russel dari Krisis Perkosaaan, lembaga amal pembantu penyintas perkara kekerasan seksual.
        
Anak muda mengaku ke komite itu bahwa keluhan terkait pelecehan seksual kerap diabaikan dan tidak ditindaklanjuti.
        
Maria Miller, seorang anggota dewan dan ketua komite mengatakan, laporan tersebut menemukan guru sering menganggap pelecehan seksual sebagai "lelucon".
        
Setidak-tidaknya, tiga perempat dari jumlah pelajar berusia 16 hingga 18 tahun mengatakan, ungkapan "pelacur" dianggap umum di sekolah.
        
Miller yang berasal dari Partai Konservatif mengkritisi Departemen Pendidikan Inggris karena tak memiliki "rencana koheren" demi menanggulangi masalah terkait.
        
Kurikulum di Inggris saat ini mewajibkan materi kesehatan seksual diberikan untuk siswa sekolah menengah. Namun, pelajaran itu tidak memberi materi mengenai kesepakatan dalam berpacaran dan berhubungan seksual.
        
Juru bicara pemerintah mengatakan, departemen itu mesti mempertimbangkan rekomendasi dari laporan terkait.
        
"Sekolah harusnya menjadi tempat aman dan untungnya kejahatan semacam itu cukup jarang terjadi, tetapi anak muda mestinya tak menerima pelecehan atau kekerasan," kata juru bicara.