Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Khotib ustadz Rosyidin mengatakan Idul Adha merupakan momentum untuk memperbaiki diri serta mewujudkan rasa pengorbanan demi negeri.
"Sejarah hari raya kurban yang dilandasi atas ketulusan Nabi Ibrahim AS untuk mengorbankan putranya Nabi Ismail AS kepada sang pencipta harus bisa ditanamkan sejak dini sehingga dapat menjadi perwujudan kemakmuran di negeri ini," kata dia saat menjadi khatib salat Idul Adha di Masjid La Tansa Kemiling Bandarlampung.
Menurut dia, ketulusan yang dilandaskan atas kepercayaan dan keyakinan bahwa ada hikmah dari setiap perbuatan menjadi dasar untuk memperbaiki diri.
"Ketulusan tersebut tentu akan membuahkan hasil, bahkan pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Allah Ibrahim AS selanjutnya hanya digantikan oleh hewan ternak saja untuk menunjukkan kepatuhan dan ketakwaan terhadap sang pencipta," ujarnya.
Apabila, ia melanjutkan, kita sebagai manusia dan warga negara Indonesia dapat mengimplementasikan pengorbanan tersebut bisa dipastikan negeri ini akan terus mengalami kemajuan serta kemakmuran.
"Tidak akan ada lagi pejabat korupsi, orang tua yang kasar terhadap anak bahkan remaja bisa memberikan pengetahuan dan ilmunya demi kemajuan negeri ini," kata dia.
Sementara itu, pengurus Dewan Kerukunan Masjid (DKM) La Tansa Kemiling, Ichwan Adji Wibowo mengatakan hari raya kurban tahun ini panitia menerima sebanyak lima ekor sapi dan 20 ekor kambing.
"Insyaa Allah, hari ini pemotongan akan dilaksanakan dan segera dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya," ujarnya.
Ia menyebutkan, pihaknya akan berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. "Semua ternak kurban ini akan didistribusikan kepada yang berhak sebagai bentuk ketulusan serta ketakwaan kita kepada Allah SWT," katanya. *
Idul Adha momentum berkurban demi negeri
Petugas sedang menguliti sapi--hewan kurban. (Foto/Triono Subagyo)
