Jika tak buka pasarnya, UE peringatkan China

id China, Jika tak buka pasarnya, UE peringatkan China

Jika tak buka pasarnya, UE peringatkan China

Ilustrasi/pasokan ke China (beforeitsnews.com)

Beijing (Antara/Reuters) - Pelobi bisnis senior Uni Eropa (UE) mengingatkan pada Kamis, langkah tertutup China berisiko menimbulkan aksi perlindungan (proteksionisme) balasan, kecuali negara itu membuka pasarnya untuk investasi asing.
        
Pasalnya, akses kurang seimbang bagi perusahaan asing menunjukkan "relasi politik yang tak berkelanjutan".
        
Kemajuan pembaruan ekonomi China masih cukup "mengecewakan," kata Kamar Dagang UE di China dalam laporan tahunan. Tulisan itu disiarkan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan mempertemukan pemimpin negara kekuatan ekonomi dunia di China.
        
Pihak Beijing tampaknya memanfaatkan pertemuan di pusat wisata Hangzhou pada empat sampai lima September untuk memaparkan strateginya terhadap pertumbuhan ekonomi dunia.
        
Meski agaknya, pembahasan itu akan dikaburkan dengan isu proteksionisme.
        
China sempat geram karena Australia menutup akses penjualan jaringan listrik terbesar di negeri kangguru itu senilai 10 miliar dolar Australia (7,7 miliar dolar Amerika Serikat) ke peserta tendernya.
        
Negeri itu juga memprotes sikap Inggris menunda proyek pembangunan nuklir yang didanai China sebanyak 24 miliar dolar AS. Aksi itu dinilai menunjukkan sikap paranoid dan bernuansa proteksionis.
        
Akan tetapi, kelompok pebisnis dan pejabat negara barat mengungkap, aturan bagi perusahaan asing jauh lebih berat dibanding korporasi China di luar negeri, khususnya untuk industri keuangan, kesehatan, dan logistik.
        
"Kondisi tak seimbang ini secara politik kurang baik, sehingga untuk keuntungannya sendiri, China harus mulai melakukan aksi timbal balik dengan membuka pasarnya bagi negara Eropa, memberi mereka kesempatan berkontribusi mengembangkan perekonomiannya," ujar pihak Kamar Dagang UE.
        
Hal itu perlu dilakukan guna menghindari jebakan tingginya pendapatan kelas menengah, tambahnya.
        
Presiden Kamar Dagang UE, Joerg Wuttke mengkhawatirkan aksi proteksionis para pejabat Eropa karena pasar China yang tak kunjung terbuka.
        
"Kami khawatir aksi China itu akan memancing sikap proteksi balasan, hal yang tak kita kehendaki terjadi," kata Wuttke.