Komunitas anak muda dukung kenaikan harga rokok

id sfa dukung kenaikan harga rokok, smoke free agent (sfa), ricki cahyana

Komunitas anak muda dukung kenaikan harga rokok

Pemerintah berencana menaikan harga rokok (FOTO : Ilustrasi)

...Tanpa ada perokok muda dan anak-anak, industri rokok akan gulung tikar ketika perokok dewasa sudah habis," ujarnya...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Jumlah perokok muda di Indonesia semakin mengkhawatirkan, karena itu komunitas anak-anak muda yang peduli dengan pengendalian tembakau dan tergabung dalam Smoke Free Agent (SFA) mendukung pemerintah untuk menaikkan harga rokok.

"Selain bisa menurunkan jumlah perokok dewasa, kenaikan harga rokok juga dapat menurunkan jumlah perokok pemula yang kebanyakan anak dan remaja," kata Ricki Cahyana dari Komunitas Anti Rokok Indonesia melalui siaran pers dari SFA di Jakarta, Rabu.

Ricki mengatakan, rata-rata perokok dewasa sudah mulai merokok pada usia 16 tahun dan 30 persen anak-anak Indonesia sudah mulai merokok sebelum usia 10 tahun.

Salah satu inisiator SFA Hasna Pradityas mengatakan saat ini industri rokok gencar menyasar anak-anak sebagai calon konsumen tetap untuk menggantikan perokok-perokok dewasa di masa mendatang sebagai bentuk regenerasi perokok.

"Tanpa ada perokok muda dan anak-anak, industri rokok akan gulung tikar ketika perokok dewasa sudah habis," ujarnya.

Bila pemerintah benar-benar menaikkan harga rokok, maka hal itu merupakan angin segar bagi dunia kesehatan Indonesia. Calon perokok pemula yang sebagian besar anak-anak tidak akan mudah menjangkau rokok yang berharga mahal.

Pada akhirnya, itu akan berdampak pada jumlah perokok anak yang semakin berkurang dan generasi penerus Indonesia di masa mendatang yang akan menjadi generasi emas yang mampu bersaing secara global.

"Kami berharap pemerintah benar-benar mewujudkan kenaikan harga rokok sebagai wujud komitmen serius dalam melindungi kesehatan generasi muda dan menciptakan generasi emas di masa depan," kata pegiat SFA Yosef Rabindanata. (Ant)