Apa pandangan Pangkostrad tentang pembinaan sepak bola ?

id TNI, PSSI,Apa pandangan Pangkostrad tentang pembinaan sepak bola ?

Apa pandangan Pangkostrad tentang pembinaan sepak bola ?

Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi (kiri) dan Danjen Kopassus Mayjen Muhammad Herindra (kanan) (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Jakarta (Antara Lampung) - Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi yang merupakan salah satu calon ketua umum PSSI berpandangan pembinaan dalam sepak bola harus mencakup pada pemain dan infrastrukturnya.
        
"Pembinaan sepak bola, yang utamanya oleh PSSI harus mencakup bukan hanya pemain tapi juga infrastrukturnya," kata Edy di Makostrad, Jakarta, Selasa.
        
Untuk pembinaan pemain khususnya pemain muda yang menurut Edy telah dimulai sejak federasi didirikan di era 1930-an, semakin hari tidak berjalan sesuai rencana karena tidak ada konsistensi dan kejujuran di dalamnya sehingga dibutuhkan pengembalian jiwa profesionalisme dan menjunjung martabat di dalam federasi tersebut.
        
"Pemain itu sudah dibina sejak tahun 1930 sampai sekarang. Di mana sih kesalahannya? Kesalahannya itu karena tidak konsisten, tidak jujur, tidak bertahap, bertingkat dan berlanjut. Itu yang perlu kami benahi," ujar Edy.
        
Ketika ditanya mengenai visi pembinaan yang dimilikinya, Edy menuturkan bahwa dia akan melakukan pemisahan kompetisi bagi usia 15, 17 dan 19 tahun dalam tiga zona (Indonesia Barat, Tengah dan Timur) secara profesional dan dipilih empat tim di setiap zona untuk kemudian dipertandingkan di Jakarta.
        
"Kompetisi ini akan dilaksanakan setiap tahun yang targetnya mencari pemain muda berkualitas dan dimasukkan ke "data base" federasi sehingga dalam membidik target seperti Olimpiade atau Piala Dunia kita tidak hanya berangan-angan," tuturnya.
        
Selanjutnya, adalah pembinaan infrastruktur terutama keberadaan lapangan, Edy menyatakan bahwa sepak bola mandatnya harus dikembalikan pada masyarakat, namun untuk persoalan lapangan tidak berada di tangan PSSI akan tetapi menjadi tanggung jawab pemerintahan tingkat daerah.
        
"Kita pasti dorong itu untuk mengadakan lapangan di daerah, dan jika saya memiliki kuasa saya akan mengadakan nota kesepahaman MoU dengan Mendagri agar tiap daerah memiliki lapangan," tuturnya.
        
Tidak kalah pentingnya, tambah Edy, adalah pembinaan jiwa dari setiap insan sepak bola agar mengutamakan olahraga ini dibandingkan kepentingan-kepentingan negatif seperti mengambil keuntungan pribadi dari sepak bola.
        
"Karena sepak bola ini butuh kesetiaan serta kemurnian, perlu cinta dan kasih tidak bisa diganggu oleh hal-hal yang negatif yang tujuannya menghancurkan sepak bola termasuk mafia-mafia sepak bola," ujar Edy.
        
Terkait dengan pencalonannya, Edy mengatakan akan menyerahkan formulir pendaftarannya pada Rabu (31/8) ke sekretariat pendaftaran calon ketua umum di Jakarta.