Balai TNBBS ajak mahasiswa dukung konservasi Harimau

id kepala tnbbs timbul batubara, hari harimau sedunia, unila, bandarlampung

Balai TNBBS ajak mahasiswa dukung konservasi Harimau

Kepala TNBBS Timbul Batubara saat Focus Group Discussion Hari Harimau Sedunia di Auditorium Perpustakaan Universitas Lampung, (UNILA) di Bandarlampung, Selasa, (30/8) (FOTO: ANTARA Lampung/Agus Setyawan)

...Saya sangat mengharapkan adanya perhatian dari generasi muda khususnya mahasiswa dalam upaya penyelamatan harimau sumatera, katanya...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS) Timbul Batubara mengajak mahasiswa untuk menyosialisasikan dukungan terhadap konservasi harimau sumatera yang terancam punah.

Timbul saat Focus Group Discussion Hari Harimau Sedunia di Auditorium Perpustakaan Universitas Lampung, di Bandarlampung, Selasa, (30/8) mengharapkan mahasiswa dan masyarakat umumnya dapat ikut dan berperan aktif dalam menyosialisasikan dukungan terhadap konservasi satwa langka di wilayah itu.

"Saya sangat mengharapkan adanya perhatian dari generasi muda khususnya mahasiswa dalam upaya penyelamatan harimau sumatera," kata dia lagi.

Ia melanjutkan, selama ini pihaknya sangat konsen untuk mempertahankan kelestarian alam hutan tropis yang menjadi salah satu habitat asli harimau sumatera.

"TNBBS yang menjadi salah satu hutan tropis sebagai warisan dunia ini akan terus dijaga ketetapan dan perbaikan seperti tutupan hutan, data laju populasi spesies fauna kunci, pembangunan jalan, pertambangan, serta demarkasi tata batas," kata Timbul.

"Selain itu, penegakan hukum pengelolaan lanskap dan tata kelola. "Sebagai salah satu kantong populasi harimau sumatera terbesar di Indonesia, kami memiliki catatan dalam upaya konservasi satwa langka," kata dia pula.

Ia melanjutkan, berdasarkan hasil survei Wildlife Conservation Society-Indonesia Program (WCS-IP) 2015 menunjukkan terjadi peningkatan jumlah harimau sumatera hingga hampir dua kali lipat dibandingkan 2002 dengan kepadatan 1,6 individu/100 kilometer persegi (km2) menjadi 3,2 individu/100 km2.

"Perlindungan yang baik akan mendukung terjaga habitat dan populasi harimau sumatera," ujarnya lagi.

Memastikan upaya itu dapat terlaksana dengan baik, TNBBS bersama mitra WCS-IP dan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) telah melakukan survei monitoring secara rutin. Selain itu, pihaknya juga giat melakukan patroli rutin.

"Kita harus bangga bahwa populasi satwa jenis harimau saat ini di Indonesia hanya tersisa di Pulau Sumatera karena harimau jawa dan bali sudah dinyatakan punah, bahkan untuk menyelamatkan spermanya saja sudah tidak bisa lagi," kata dia pula.

Dendi seorang mahasiswa Unila, mengulas masih marak kasus perburuan satwa liar dan tidak ada efek jera terhadap para pelaku kejahatan tersebut.

"Saya heran, kenapa begitu gencar upaya konservasi, tapi masih saja ada kasus-kasus perburuan liar yang dapat mengancam populasi satwa di negeri ini," katanya.

Ia berharap ke depan akan ada hukuman yang lebih tegas, sehingga bisa memberikan efek jera bagi para pelaku perburuan liar tersebut.(Ant)