Pemkot Bandarlampung belum bisa ubah trayek angkot

id kadishub trayek angkot, i kadek sumartha, kadishub kota bandarlampung

Pemkot Bandarlampung belum bisa ubah trayek angkot

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandarlampung, I Kadek Sumartha (FOTO: ANTARA Lampung/istimewa)

...Kita masih menggunakan akses jalan lama dan belum melihat perkembangan, seraya melihat arus lalu lintas setelah dibuka, kata Kadek...
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Pemerintah Kota Bandarlampung belum bisa mengubah trayek angkutan kota, terkait kembali dibukanya jalur akses dari Jalan Kartini ke arah Jalan Raden Intan di Kota "Tapis Berseri".

"Kita masih menggunakan akses jalan lama dan belum melihat perkembangan, seraya melihat arus lalu lintas setelah dibuka," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandarlampung, I Kadek Sumartha di Bandarlampung, Jumat.

Dia mengatakan, sejauh ini masih melihat perkembangan jalur yang baru apakah ada kendala atau tidak, jika ditemukan hal merugikan angkot maka para pihak tersebut akan dikumpulkan.

Jika terdapat kendala, para sopir dan pemilik angkot akan dikumpulkan untuk mendiskusikan apakah trayek akan diubah atau tidak.

"Kita akan mengumpulkan paguyuban sopir dan pemilik angkot jika ditemukan kendala, sejauh ini mereka masih bingung untuk menentukan trayek apakan kembali seperti semula atau tetap seperti itu," kata dia.

Hal senada disampaikan Wali Kota Bandarlampung Herman HN menyatakan jalur trayek angkot tidak akan diubah untuk sementara waktu, meskipun Taman Tugu Juang telah dibongkar.

"Kita akan lakukan tinjau ulang sebelum jalur trayek diubah kembali, artinya itu membawa manfaat untuk masyarakat atau tidak," kata dia.

Dia mengatakan, akan mengambil kebijakan yang lebih menguntungkan untuk masyarakat, bukan bagi pribadinya.

Dirinya pun masih mempertimbangkan, jika dikembalikan akankah kembali macet atau tidak sebab kembalinya jalur ke semula pun masih dievaluasi.

"Ini semua untuk rakyat, bukan untuk pribadi saya dan apa yang jadi kepentingan rakyat itu diatas segala-galanya oleh sebab itu perlu ditinjau lagi," katanya.

Jika pun dikembalikan seperti semula dikhawatirkan akan terjadi penumpukan mobil angkot di wilayah tersebut sehingga bisa terjadi kemacetan.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Pemilik dan Pengusaha Angkot Bandarlampung (P3ABL) Daud Rusli mengatakan pihaknya telah melakukan rapat dengan anggotanya mengenai perubahan arus lalu lintas ini.

"Kami sudah duduk bersama, tapi hasilnya ternyata belum satu suara," katanya.

Ia mengatakan, jika trayek diubah maka pihaknya harus menghadapi kondisi lebih macet di wilayah Pasar Bambukuning.

Kemudian, sebagian sopir juga memilih untuk tetap mengikuti apa pun arahan dari Dinas Perhubungan.

"Jadi kami belum memberikan saran apa-apa dulu ke dishub, sudah jadi sekenanya saja dan susah juga kalau tidak satu suara," katanya.(Ant)