Wakil Wali Kota: pelebaran jalan solusi kemacetan

id Yusuf kohar

Wakil Wali Kota: pelebaran jalan solusi kemacetan

Wakil Wali Kota Bandarlampung Yusuf Kohar (Foto: ANTARA Lampung/ist)

...Berdasarkan pemikiran saya bahwa seluruh ruas jalan baik itu jalan negara, provinsi dan kota sudah waktunya dilebarkan," katanya...
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Wakil Wali Kota Bandarlampung Yusuf Kohar menyatakan pelebaran jalan merupakan salah satu solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan di kota ini seiring bertambahnya volume kendaraan.

"Berdasarkan pemikiran saya bahwa seluruh ruas jalan baik itu jalan negara, provinsi dan kota sudah waktunya dilebarkan," kata dia di Bandarlampung, Rabu.

Volume kendaraan sudah semakin bertambah dan itu membuat macet tentunya, karena itu, lanjut dia, yang juga Ketua Apindo Lampung, perlu adanya kerja sama antara pemerintah provinsi dan kota untuk masalah tersebut khususnya di Jalan Kartini, Jalan Teuku Umar dan Jalan Raden Intan yang merupakan titik kemacetan.

Ia melanjutkan, selain pelebaran jalan perlu juga dibuat jalan lingkar di pinggiran Kota Bandarlampung.

Untuk itu dirinya mengharapkan, antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kota dapat mensinkronkan program pembangunan, karena yang namanya pemerintah itu tetap satu untuk NKRI.

"Masalah pelebaran jalan ini, telah membicarakannya dengan pihak Bappeda Provinsi Lampung, tapi kendalanya memang cukup sulit untuk melakukan pelebaran jalan, mengingat lemahnya perencanaan jalan dahulunya," kata dia.

Ia melanjutkan, perencanaan jalan di Lampung ini sudah cukup lemah seharusnya sudah bisa mencontoh Palembang walaupan baru dibangun satu jalan, akan tetapi perencanaan pembangunan jalur itu telah disiapkan dengan matang sehingga tidak ada masalah pembebasan lahan.

Berdasarkan pengamatan dirinya, baru ada satu jalan yang memenuhi syarat untuk dilakukan pelebaran jalan, yakni Jalan Pangeran Antasari.

"Di jalan itu walaupun baru ada satu atau dua jalur, tapi sudah ada lahan jika ingin dilebarkan lagi," katanya.

Menurutnya, untuk di jalan lain sangat sulit karena banyak bangunan yang berdiri seperti Jalan Raden Intan, lebih banyak yang maju ke bahu jalan dan ini menjadi persoalan. (Ant)