Tim Advokasi Jurnalis Temukan Kasus Baru Penganiayaan TNI AU

id Jurnalis Korban Kekerasan TNI AU, Kekerasan Jurnalis oleh TNI AU, Kekerasan Jurnalis

Tim Advokasi Jurnalis Temukan Kasus Baru Penganiayaan TNI AU

Sejumlah jurnalis di Semarang, Jateng, Kamis (18/8), membentangkan poster dan berorasi saat berunjuk rasa mengutuk tindak kekerasan yang dilakukan aparat TNI AU terhadap wartawan di Medan, Sumut.(ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Namun, unjuk rasa tersebut berujung bentrokan dengan adanya "sweeping" atau razia yang dilakukan prajurit TNI AU. Dua orang wartawan ikut mengalami luka-luka akibat penganiayaan dari prajurit TNI AU.
Medan (ANTARA Lampung) - Ketua Tim Advokasi Jurnalis Medan Wilfried Sinaga menyatakan, dari hasil investigasi yang dilakukan di lapangan pascakerusuhan di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Polonia, menemukan kasus baru penganiayaan oknum TNI AU terhadap jurnalis perempuan.

"Kami menemukan adanya pelangggaran Undang Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentan Pers," kata Wilfried kepada wartawan, di Medan, Selasa.

Menurut dia, sebanyak tujuh orang jurnalis yang sedang melaksanakan tugas peliputan aksi unjuk rasa warga Sari Rejo mengalami  penganiayaan dari oknum TNI AU Lanud Medan.

Bahkan, ujarnya lagi, salah seorang di antaranya wartawati dari media online bernama Delia H (25) sempat mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari oknum TNI AU.

"Banyak wartawan yang sedang meliput bentrokan di Sari Rejo mengalami kekerasan, seperti perampasan kamera, kekerasan fisik dan mental," ujar Wilfried.

Delia Herlina wartawati media online itu menyebutkan, ketika dirinya sedang merekam dengan handycam di Jalan Teratai Kelurahan Sari Rejo secara tiba-tiba ditarik dari belakang.

"Handycam saya dirampas dan dirusak oleh oknum TNI AU, serta dimaki dengan kata-kata kotor," ujar Delia.

Ia menjelaskan, kejadian yang menimpa dirinya juga disaksikan oleh adik perempuannya yang saat itu ikut bersama dirinya.

Adiknya itu sempat membawa Delia yang dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Saya tidak tahu, tiba-tiba orang tua saya sudah membawa saya ke Rumah Sakit Mitra Sejati untuk mendapat perawatan," katanya lagi.

Sebelumnya, sejumlah wartawan meliput unjuk rasa warga Kelurahan Sari Rejo terkait sengketa lahan dengan TNI AU, Senin (15/8) sore.

Namun, unjuk rasa tersebut berujung bentrokan dengan adanya "sweeping" atau razia yang dilakukan prajurit TNI AU. Dua orang wartawan ikut mengalami luka-luka akibat mengalami penganiayaan dari prajurit TNI AU.

Kedua wartawan tersebut adalah Arai Argus dari Tribun Medan Andri Syafrin Purba dari MNC yang harus dirawat di salah satu RS di Jalan AH Nasution Medan.