Way Kambas jadi ASEAN Heritage Park

id TNWK, Way Kambas,Way Kambas jadi ASEAN Heritage Park

Way Kambas jadi ASEAN Heritage Park

Gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas Provinsi Lampung tersisa 247 ekor. (Foto Antaralampung.com)

Bandarlampung (Antara Lampung) - Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung ditetapkan sebagai kawasan "ASEAN Heritage Park" ke-36.
         
"Penetapan sebuah kawasan menjadi ASEAN Heritage Park merupakan sebuah kehormatan tersendiri, dan tahun ini penghargaan itu diterima oleh TNWK Lampung," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Sutono pada pembukaan pertemuan ASEAN Heritage Parks Committee V, di Ballroom Hotel The7 Bandarlampung, Senin.
         
Ia menyebutkan, selain terpilih TNWK sebagai ASEAN Heritage Park ke-36 atau yang ke-4 di Indonesia, pelaksanaan pertemuan kelima Komite tersebut digelar di Provinsi Lampung.
         
Menurutnya, ASEAN Heritage Parks (AHP) merupakan kawasan perlindungan terpilih di wilayah ASEAN yang dikenal dengan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang unik dan mempunyai nilai yang tinggi.
         
AHP, lanjutnya, diberikan sebagai bentuk penghargaan yang tinggi terhadap pentingnya kawasan tersebut sebagai kawasan konservasi.
         
Plt Sekdaprov Lampung itu juga mengungkapkan selain terdapat pusat konservasi gajah, di TNWK ada pula Suaka Rhino Sumatera (SRS) yang merupakan satu-satunya lokasi tempat pengembangbiakan badak Sumatera secara semialami di Asia atau dunia.
         
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada Mei 2016, dunia konservasi internasional mendapatkan kabar gembira dengan kelahiran anak badak sumatera becula dua di Suaka Rhino Sumatera (SRS) TNWK," katanya lagi.
         
Kelahiran anak badak yang merupakan kedua kalinya di SRS TNWK itu menunjukkan keberhasilan pengelolaan pengembangbiakan badak di taman nasional tersebut.
         
"Nama badak tersebut direncanakan akan diberikan pada kesempatan pertemuan ini oleh Presiden RI Joko Widodo atau yang mewakili," ujar Sutono pula.  
    
Mantan Sekda Kabupaten Lampung Selatan dan mantan Kepala Dinas Kehutanan Lampung itu mengatakan, penetapan TNWK sebagai ASEAN Heritage Park akan menjadi komitmen bersama dengan AHP Committee untuk terus memelihara proses ekologis dan sistem pendukung kehidupan, melestarikan keragaman genetik, memastikan berkelanjutan pemanfaatan spesies dan ekosistem secara berkelanjutan, serta menjaga keindahan alam, budaya, pendidikan, penelitian, rekreasi dan pariwisata di TNWK.
         
"Hal itu tujuannya agar pengelolaan kawasan pelestarian alam dapat memberikan manfaat yang optimal, tidak hanya manfaat ekologis tetapi juga manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan," ujarnya lagi.
         
Hadir dalam acara tersebut Executive Director ASEAN Centre for Biodiversity Y Roberto V Oliva, Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tachrir Fathoni, dan Assisten Director for Environment Division of Secreyariat ASEAN Saros Crisai.
         
Hadir pula perwakilan dari negara-negara ASEAN yang masuk ke dalam Center for Biodiversity, unsur Forkopimda Provinsi Lampung, Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigjen Ike Edwin, Danlanud Astra Ksetra Letkol Nav Arief Budiman, Asintel Kejaksaan Tinggi Lampung Leonard Simanjuntak serta para kepala satuan kerja di Lingkungan Pemprov Lampung.
         
Rangkaian kegiatan ASEAN Heritage Parks di Lampung yang dilaksanakan 25-27 Juli 2016, yaitu sidang komite masing-masing perwakilan delegasi negara-negara di ASEAN, dan pada hari terakhir mengunjungi TN Way Kambas sebagai kunjungan lapangan langsung, sekaligus pelaksanaan acara pemberian nama anak badak sumatera yang beberapa waktu lalu telah lahir di penangkaran badak TNWK.