DKP Lampung Timur bantu rumah nelayan

id dadan darmansyah, kebid perikanan tangkap, dinas kelautan, lampung timur

DKP Lampung Timur bantu rumah nelayan

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP di Lampung Timur Dadan Darmansyah (FOTO: ANTARA Lampung/Muklasin)

...Bantuan itu adalah hasil dari tindaklanjut usulan kegiatan penyediaan perumahan untuk nelayan dari Bupati Lampung Timur melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur, kata Dadan...
Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lampung Timur berencana memberikan bantuan penyediaan perumahan bagi nelayan di Kecamatan Labuhan Maringgai yang berasal dari bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakayat.

"Bantuan itu adalah hasil dari tindaklanjut usulan kegiatan penyediaan perumahan untuk nelayan dari Bupati Lampung Timur melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur," kata Dadan Darmansyah, Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP di Lampung Timur, Kamis.

Menurut dia, usulan perumahan bagi nelayan itu disampaikan pada 19 Februari 2016 lalu, dan pada bulan Juli ini baru mendapatkan jawaban dari Kementerian PU Pera.

"Alhamdulillah sudah disetujui, tapi baru untuk satu desa, yakni Desa Margasari oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kemarin Rabu (20/7) sudah disurvei yang di Desa Margasari," ujar dia lagi.

Dadan menegaskan bahwa alokasi rumah bagi nelayan itu akan direalisasikan pada 2017.

Empat desa yang mendapat program rumah nelayan ini terdapat di Kecamatan Labuhan Maringgai.

" Empat desa itu Desa Muara Gading Mas, Sriminosari, Margasari, dan Desa Karya Makmur," ujarnya menyebutkan pula.

Dia merincikan, alokasi jumlah rumah masing masing desa itu, pada Desa Sriminosari 50 unit, Margasari 50 unit, Karya Makmur 50 unit, dan Desa Muara Gading Mas 25 unit rumah.

"Persyaratan untuk mendapatkan bantuan rumah ini adalah berprovesi sebagai nelayan, belum memiliki tempat tinggal dan memiliki kartu nelayan," katanya pula.

Ia menambahkan, program rumah nelayan itu akan berlanjut hingga 2019. "Program ini berlanjut hingga tahun 2019, tapi melalui survei lebih dulu," kata dia lagi. (Ant)