Pangkostrad : Prajurit kampungan jika hanya pikirkan keluarga

id TNI, Papua

Pangkostrad : Prajurit kampungan jika hanya pikirkan keluarga

Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi (kiri) berbincang dengan Danjen Kopassus Mayjen TNI Muhammad Herindra (kanan) usai mengikuti Upacara Gabungan TNI, Polri dan Aparat Pemprov DKI Jakarta di Markas Kodam Jaya/Jayakarta, Cawang, Jakarta, Rabu (17/2).

Merauke  (Antara Lampung) - Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi mengatakan anggotanya kuno dan kampungan jika selama menjalankan tugas di Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Negara RI - PNG, mereka tidak ikut mendorong kesejahteraan rakyat setempat.
         
"Bukan hanya pikirannya (untuk) makan, tidur, kapan pulang, cari sinyal telpon istri, pacar. Itu kuno dan kampungan," kata Edy di Merauke, Rabu.
         
Dalam arahan Edy kepada perwira Satuan Tugas (Satgas) Pamtas RI - PNG Kolakops Rem 174/ATW Yonif Para Raider 330/TD dan Yonif Mekanis 413/BRM di Aula LB Moerdani,  ia menginstruksikan perwira memainkan perannya sebagai pelindung rakyat.
         
"Jangan coba-coba berpikir mengubah iman orang, haram hukumnya yang mengganggu iman orang. Bukan itu tugas pokokmu," katanya.
         
Selama menjalankan tugas di batas, kata dia, TNI harus berbuat banyak kepada masyarakat agar masyarakat tahu bahwa TNI lahir dari rahim masyarakat.
         
"Berbuatlah selagi kau masih dikasih kesempatan untuk berbuat," katanya.
         
Untuk kepentingan pribadi, Edy mengajak perwira meningkatkan pengetahuan dengan belajar bahasa Inggris, meningkatkan iman dan takwa masing - masing kepada Sang Pencipta.
         
"Tujuh bulan itu kalau kau menghafal lima kata bahasa Inggris dalam sehari sudah cukup bagus, daripada melamun-melamun," katanya.