Pakar kesehatan: Pemudik jangan abaikan kelelahan-penyakit

id pemudik, lebaran, padati stasioun

Pakar kesehatan: Pemudik jangan abaikan kelelahan-penyakit

Pemudik antri memasuki kapal fery untuk menyebrang ke Sumatera di Dermaga I, Pelabuhan Merak, Banten. (ANTARA/Asep Fathulrahman)

...Kelelahan merupakan kondisi yang umum terjadi jika kita melakukan perjalanan darat yang panjang dan lama...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Pakar kesehatan dan pengajar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Ari Fahrial Syam mengingatkan pemudik tidak mengabaikan kelelahan dan penyakit yang menyertainya saat mudik.

"Kelelahan merupakan kondisi yang umum terjadi jika kita melakukan perjalanan darat yang panjang dan lama. Kelelahan berhubungan dengan penurunan daya tahan tubuh dan akhirnya membuat tubuh kita mudah terinfeksi oleh kuman atau virus terutama bakteri dan virus penyebab penyakit infeksi usus seperti diare, dan penyakit infeksi saluran pernafasan atas misalnya flu, batuk pilek dan sakit tenggorokan," kata Ari Fahrial Syam dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat.

Untuk itu, ujar dia, para pemudik diingatkan agar istirahat cukup sebelum berangkat terutama bagi pemudik yang menggunakan jalan darat, mengingat waktu sampai ke tempat tujuan tidak bisa diprediksi.

Sedangkan bagi pemudik yang memang kebetulan membawa kendaraan sendiri, sebaiknya ada beberapa anggota keluarga yang siap membawa kendaraan secara bergantian.

"Manfaatkan tempat istirahat untuk bisa melakukan olah raga kecil dan bisa melakukan gerakan relaksasi khususnya kaki, tangan dan leher. Manfaatkan juga tempat istirahat untuk bisa buang air kecil agar jangan sampai menahan kencing yang akan berakibat pada infeksi saluran kencing," katanya.

Ia menyarankan bagi para pemudik yang tetap ingin melakukan ibadah puasa diusahakan agar perjalanan mudik pada saat sehabis buka, serta jangan membeli makanan-minuman pinggir jalan yang belum tentu terjaga dengan baik karena selalu terpapar dengan panas.

Bagi para pemudik yang akan membawa makanan untuk bekal selama perjalanan usahakan membawa makanan kering, ujar dia, jika tetap juga ingin membawa bekal makanan selama perjalanan harus diperhatikan bahwa makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi kurang dari 6-8 jam setelah pembuatan.

Ari juga mengingatkan agar membawa obat-obatan sederhana antara lain obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat antimual khususnya untuk mencegah mabuk perjalanan serta obat sakit maag.

"Jangan lupa membawa obat-obat rutin dikonsumsi untuk penderita penyakit kronis misal penderita kencing manis, hipertensi, penderita asma, kolesterol tinggi, dan asam urat," katanya.

Menurut dia, mudik pada malam hari merupakan pilihan yang tepat mengingat suhu udara yang lebih dingin dan perjalanan yang lebih lenggang.

Di tempat terpisah, dokter jaga di Posko Kesehatan Mudik Lebaran 2016 di Terminal Kampung Rambutan dr Abdul Mukti mengatakan gangguan pencernaan dan tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang paling banyak dialami pemudik.

"Sebagian besar masalah pencernaan, dan yang paling berat hingga saat ini tekanan darah tinggi," kata dr. Abdul Mukti di Posko Kesehatan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (1/7).

Berdasarkan data Posko Kesehatan, pada Jumat atau H-6 Lebaran, tercatat 18 pemudik memeriksakan diri ke Posko Kesehatban Terminal Kampung Rambutan dengan keluhan gangguan pencernaan.