Reformasi menyeluruh kunci Polri masa depan

id presiden, jokowi, joko widodo, kb, hut polri,

Reformasi menyeluruh kunci Polri masa depan

Presiden Joko Widodo (Jokowi). (ANTARA/Widodo S. Jusuf/P003)

Jakarta,(ANTARA Lampung) - Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa reformasi Polri yang menyeluruh merupakan kunci bagi Polri menghadapi tantangan masa depan.

"Dunia berubah dengan cepat, kita memasuki era kompetisi bukan hanya antarindividu, daerah, provinsi, tapi sudah persaingan antarnegara. Reformasi Polri secara menyeluruh adalah kunci menghadapi masa depan," demikian amanat Presiden Jokowi yang disampaikan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Jumat, dalam acara peringatan HUT Bhayangkara ke-70.

Kapolri menyampaikan sepanjang 70 tahun perjalanan Polri, Polri telah memberi sumbangsih besar dalam memelihara keamanan, ketertiban masyarakat, penegakkan hukum, perlindungan, dan pengayoman.

Dalam pidatonya, disebutkan ada banyak prestasi yang diukir Polri dalam mengemban tugas keamanan dalam negeri di antaranya pemberantasan terorisme, pemberantasan narkoba, pengungkapan kasus-kasus besar yang menyita perhatian publik serta mengamankan agenda nasional maupun internasional.

"Prestasi-prestasi tersebut mendapat apresiasi pemerintah, masyarakat dan dunia internasional," tuturnya.

APeringatan HUT Bhayangkara diminta agar menjadi momentum refleksi diri untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi Polri khususnya dalam upaya meningkatkan pelayanan masyarakat.

"Dengan refleksi diri, Polri tidak hanya melihat keberhasilan yang dicapai, tapi juga menyadari kelemahan dan kekurangan. Itu harus jadi tantangan memperbaiki diri, perubahan positif dan reformasi institusi menyeluruh dan konsisten," tuturnya.

Presiden juga mengingatkan situasi keamanan dalam negeri saat ini diwarnai kejahatan menonjol, baik kejahatan konvensional maupun yang berimplikasi kontijensi yang pola dan modusnya terus berkembang.

Sementara di sisi lain, masyarakat semakin menuntut agar Polri meningkatkan kualitas kinerja secara profesional.

Presiden menilai reformasi yang menyeluruh untuk perubahan positif dari hulu ke hilir, perubahan sistem kelembagaan serta perubahan perilaku polisi yang profesional diharapkan akan mencetak polisi-polisi yang dipercaya masyarakat.

Dalam amanatnya, presiden meminta Polri agar mengedepankan deteksi dini dan antisipasi potensi kerawanan yang ada sehingga tidak terjadi gangguan kamtibmas.

Selain itu presiden juga meminta agar aksi percaloan di seluruh pelayanan Polri dihilangkan serta agar mutu pelayanan masyarakat diperbaiki, tidak berbelit, berprosedur jelas.

"Saya harap melalui Polri, negara bisa hadir ke tengah masyarakat memberikan rasa aman, membangun keharmonisan sosial dan menjadi teladan kepatuhan pada hukum," ujarnya.

Dalam peringatan HUT Bhayangkara ke-70, selain Presiden Jokowi, para menteri dan pejabat negara juga tak tampak hadir.

Acara tersebut hanya dihadiri oleh para pejabat utama Mabes Polri di antaranya Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, Kadivpropam Polri Irjen Pol M. Iriawan dan Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian.

Selain itu, juga hadir mantan Kapolri Jend (Purn) Timur Pradopo dan mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Anang Iskandar.