Panen kopi di Lampung diperkirakan naik

id panen kopi, di lampung naik, lampung barat, petani kopi

Panen kopi di Lampung diperkirakan naik

Buah kopi jenis robusta yang dibudidayakan petani di sentra produksi kopi Kabupaten Lampung Barat. (Foto: ANTARA LAMPUNG/Budisantoso Budiman)

...Lampung Barat biji tanaman kopi sudah merata, tinggal menunggu panen raya yang diperkirakan sekitar akhir Juli-Agustus 2016, kata Sunyoto...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Panen raya kopi di Lampung yang akan berlangsung sekitar Juli-Agustus 2016 diperkirakan akan naik sekitar 30 persen dibandingkan volume musim tahun lalu.

"Hasil panen kopi tahun ini di Lampung Barat diperkirakan sekitar 2-2,7 ton per hektare. Bahkan ada beberapa daerah di Lampung Barat produksinya mencapai tiga ton per ha," kata Sunyoto (65) petani kopi asal Desa Waytenong Lampung Barat, saat dihubungi dari Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan, di Lampung Barat biji tanaman kopi sudah merata, tinggal menunggu panen raya yang diperkirakan sekitar akhir Juli-Agustus 2016.

Selain kondisi iklim yang cukup baik pada tahun lalu, perlakukan terhadap tanaman kopi harus benar-benar diterapkan oleh petani seperti pemberian pupuk sesuai aturan, merawat dari penyakit, busuk buah dan batang.

Perlakuan tanaman kopi saat ini tinggal memberikan perawatan dan pengawasan terhadap buah kopi hingga menjelang panen tiba.

Selanjutnya, pemupukan juga dilakukan sebanyak tiga kali setahun, yakni pada Maret--Mei--dan Agustus dengan menggunakan pupuk kimia dan organik.

"Hingga sekarang belum ada permasalahan berarti. Saya sempat khawatir tahun lalu curah hujan tinggi yang dapat merusak bakal (bunga) buah kopi. Termasuk penyakit busuk buah dan batang serta hama pengganggu seperti penggerek buah," jelasnya.

Made (59) petani kopi asal Fajar Bulan, Lampung Barat mengatakan bahwa hasil panen kopi tahun ini cukup bagus dibandingkan tahun lalu.

Kebun kopinya diperkirakan menghasilkan panen sekitar 3 hingga 4 ton per ha atau naik sekitar 30 persen bila dibandingkan tahun lalu.

"Curah hujan pada tahun lalu tidak begitu ekstrem, bahkan lebih banyak panasnya sehingga buah kopi cukup lebat," jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, perlakukan terhadap tanaman kopi harus benar-benar diterapkan oleh petani seperti pemberian pupuk sesuai aturan.

Pemberian pupuk, lanjutnya, sangat berpengaruh terhadap tanaman kopi untuk menghasilkan panen yang baik dan berkualitas. "Kami petani di Fajar Bulan sedikitnya memberikan pupuk kimia dan organik ke tanaman kopi minimal sebanyak tiga kali setahun. Namun jika menginginkan hasil panen yang banyak pemberian pupuk sebanyak empat kali," jelasnya.

Pupuk diberikan pada bulan November-- Maret--Mei--Agustus. Pada bulan November--Maret--Mei tanaman kopi diberikan pupuk kimia, sedangkan Agustus pupuk organik.(Ant)