Cuaca buruk, produksi teri Pulau Pasaran anjlok

id Teri Pasaran, Cuaca buruk, produksi teri Pulau Pasaran anjlok

Cuaca buruk, produksi teri Pulau Pasaran anjlok

Perahu bagan untuk menangkap ikan teri dilabuhkan di perairan Pulau Pasaran, Bandarlampung. (ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

Bandarlampung (Antara Lampung)- Sejumlah perajin teri asin di Pulau Pasaran Bandarlampung menyebutkan produksi ikan  mereka anjlok sejak pertengahan bulan lalu hingga awal Juni akibat faktor cuaca.
   
"Arus laut kencang. Kalau kapal berangkat ke laut, hasilnya tak sebanding dengan biaya operasionalnya," kata Rinto, salah satu perajin ikan asin di Pulau Pasaran Bandarlampung, Kamis.
   
Ia menyebutkan para nelayan memilih tidak melaut untuk menekan biaya produksi.
   
"Kemarin banyak kapal yang berangkat ke laut. Namun, dilaporkan hasil tangkapan di bagan-bagan sangat sedikit. Ada kapal yang pulang, dan ada juga yang bertahan di laut," katanya.
    
Di Pulau Pasaran terdapat puluhan perajin ikan asin, dan mereka memiliki sedikitnya 45 kapal untuk menangkap atau membeli ikan teri di bagan-bagan yang terdapat di Teluk Lampung.
    
"Biaya sekali melaut berkisar Rp2 juta-Rp3 juta, sedang hasil tangkapan per kapal hanya berkisar 50 kg-100 kg. Jadi tak ketemu untu balikin modal," katanya.    Ia menyebutkan penurunan hasil tangkapan terjadi sejak tiga pekan lalu. Walau demikian, mereka tetap masih bisa memproduksi ikan asin walau dalam volume sedikit.
    
"Jika dikumpulkan, saat ini dalam sehari masih bisa diproduksi 2-3 ton ikan teri asin," katanya.
    
Berkaitan itu, harga ikan teri naik berkisar Rp10.000- Rp15.000/kg
, kata Ita, salah satu perajin ikan asin lainnya.
    
Sebelumnya harga ikan teri berkisar Rp30.000- Rp60.000/kg.
    
Pada Maret-April lalu, produksi teri Pulau Pasaran melimpah, sehingga stok melimpah dan tidak sampai laku terjual.
    
Meski hasil tangkapan cenderung turun mulai pertengahan Mei hingga Juni, para perajin masih bisa memproduksi ikan asin karena penangkapan ikan menggunakan cantrang atau jaring trawl mulai berkurang di perairan Teluk Lampung.
    
Sebelumnya ketika penggunaan cantrang masih merajalela, kegiatan produksi ikan teri asin di Pulau Pasaran biasanya berhenti saat faktor cuaca tak baik seperti sekarang ini.
   
Para perajin ikan di Pulau Pasaran menyebutkan mereka sejak pertengahan 2015 lalu sudah bisa memproduksi ikan teri asin setiap bulannya sejak kapal cantrang mulai susut jumlahnya.
   
Pulau Pasaran merupakan sentra produksi ikan teri utama di kota Bandarlampung. Dalam keadaan normal, sehari bisa diproduksi sedikitnya 30 ton ikan teri berkualitas. Selain untuk memenuhi kebutuhkan ikan di Bandarlampung, ikan teri dari Pulau Pasaran juga dikirimkan ke Jawa, terutama ke Jabotabek dan Bandung, atau diekspor.