Wali Kota: Polisi Harus Ungkap Pembunuhan Panshor

Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Wali Kota Bandarlampung Herman HN menyatakan polisi harus secepatnya mengungkap motif pembunuhan anggota DPRD Kota Bandarlampung dari Fraksi PDI Perjuangan Muhammad Panshor yang jasadnya ditemukan di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Provinsi Sumatera Selatan beberapa waktu lalu.

"M Panshor merupakan orang yang sangat mudah bergaul dan sering bertemu dengannya dalam acara partai, kebetulan satu partai dengan saya," kata Herman, di Bandarlampung, Senin.

Polda Sumsel dalam teleconference telah memastikan bahwa mayat yang ditemukan pada Senin (9/5) di Jembatan Dua Desa Tanjungkemala, Martapura, Kabupaten OKU Timur adalah M Panshor setelah pihaknya menerima hasil tes DNA dari Mabes Polri.

Herman menyatakan, polisi harus benar-benar teliti dalam mengungkap kasus ini karena merupakan tindakan kriminal yang sudah sangat berlebihan.

"Polisi harus cepat menangkap pelaku, agar motifnya dapat terungkap. Saya turut berdukacita untuk keluarga semoga tabah dalam menjalani cobaan ini," kata dia lagi.

Menurutnya, terakhir bertemu saat rapat dengan DPRD Bandarlampung, dan Panshor selalu hadir serta selalu menyapanya. Pada saat acara partai beberapa waktu lalu, menurut Herman, Panshor juga sempat menyanyikan dua lagu.

Ketua DPRD Kota Bandarlampung Wiyadi juga meminta pelaku pembunuhan M Panshor yang juga anggota Komisi III DPRD Bandarlampung segera ditangkap agar motif pembunuhan cepat terungkap.

"Saya beserta unsur pimpinan DPRD Bandarlampung akan segera berkoordinasi dengan Polda Lampung. Kami harap kasus ini dapat segera terungkap," kata dia pula.

Ia menyatakan, pihak kepolisian harus segera mengungkap motif pembunuhan sadis terhadap M Panshor tersebut.

"Kami keluarga besar DPRD Bandarlampung sangat berduka atas kejadian yang dialami sahabat kami M Pansor. Semoga keluarga diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini," katanya lagi.

Terkait langkah yang akan diambil oleh DPRD dan PDI Perjuangan, ia masih enggan berkometar.

"Mengenai pergantian antarwaktu belum bisa kami pikirkan. Suasana sedang berkabung, belum layak kami membahasnya sekarang," kata Wiyadi yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bandarlampung itu pula.(Ant)