Wapres: Tidak ada ekonom setara Widjojo Nitisastro

id jokowi dan jk diskusi, Tidak ada ekonom, Widjojo Nitisastro

Wapres: Tidak ada ekonom setara Widjojo Nitisastro

Ilustrasi - Presiden Joko Widodo (kiri) saat berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela-sela Rapat Kerja antara Pemerintah dengan Pimpinan Kementerian/Lembaga dan pejabat eselon I Kementerian/Lembaga di Jakarta. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitas

...Sewaktu saya dan Pak Jokowi menyusun kabinet yang terakhir, pertanyaan beliau kepada saya, ada enggak ekonom yang setara dengan Pak Widjojo untuk mengisi arsitek kita sekarang ini, kata Wapres Jusuf Kalla...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan tidak ada ekonom yang memiliki kepemimpinan dan kemampuan setara dengan Widjojo Nitisastro, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional periode 1971 sampai dengan 1973.

"Sewaktu saya dan Pak Jokowi menyusun kabinet yang terakhir, pertanyaan beliau kepada saya, ada enggak ekonom yang setara dengan Pak Widjojo untuk mengisi arsitek kita sekarang ini? Setelah berdiskusi sejam, kami ambil kesimpulan tidak ada ekonom yang setara," kata Wapres Jusuf Kalla pada peluncuran buku "Widjojo Nitisastro: Panditaning Para Raja" di Jakarta, Sabtu.

Wapres Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa mungkin saja ada ekonom yang memiliki pengetahuan sama. Namun jiwa kepemimpinan, relasi luas yang dibangun serta sinergi tidak akan mampu menyamai pria kelahiran 23 September 1927 itu atau dikenal sebagai arsitek utama perekonomian Orde Baru.

Menurut dia, sosok (Alm.) Widjojo Nitisastro yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri sekaligus Ketua Bappenas pada periode 1973 s.d. 1978 dan 1978 s.d. 1983, itu selalu menjadi tolak ukur ekonom yang sesungguhnya dibutuhkan bangsa ini.

JK mengatakan bahwa pemikiran ekonom terdahulu, mulai dari Mohammad Hatta, Sumitro Djojohadikusumo, hingga Widjojo, selalu menjadi acuan meskipun zaman, kondisi, dan skala ekonomi Indonesia telah berbeda.

Ia menilai kemampuan Indonesia tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan hal tersebut dikhawatirkan berasal dari kebijakan yang salah.

"Aset Indonesia lebih banyak di luar negeri daripada di dalam negeri. Apa yang keliru? Bisa saja keliru dalam undang-undang ekspor-impor, kita bisa keliru menerapkan UU Devisa, kita bisa keliru dalam UU Pajak. Kebijakan kita memang perlu dievaluasi," ujar JK.

Selain JK, sejumlah menteri dan ekonom senior pun ikut memberikan tanggapan terhadap Widjojo Nitisastro yang tutup usia pada bulan Maret 2012, antara lain, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Sofyan Djalil, wakil presiden ke-11 RI Boediono, serta Menteri Keuangan periode 2013 s.d. 2014 Chatib Basri, Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup 2010 s.d. 2014 Emil Salim.

Buku "Widjojo Nitisastro: Panditaning Para Raja" ini ditulis oleh putrinya sendiri, Widjajalaksmi Kusumaningsih. (Ant)