Kata Mentan komoditas strategis aman jelang lebaran

id persediaan komoditas strategis, andi amran sulaiman, menteri pertanian

Kata Mentan komoditas strategis aman jelang lebaran

Menteri Pertanian A. Amran Sulaiman (FOTO ANTARA/Dok)

...Kami sudah mengeluarkan rekomendasi impor bawang merah sebanyak 2.500 ton dengan pelaksana adalah Bulog," katanya...
Padang, Sumbar (ANTARA Lampung) - Komoditas strategis seperti beras dan bawang akan tersedia dengan cukup dan aman menjelang bulan puasa Ramadhan tahun ini, kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman/

"Insya Allah aman. Beras stoknya dua kali lipat. Harga bawang mulai turun dan itu tandanya produksi meningkat. Harga daging diharapkan juga turun," katanya menjawab pers setelah Rakor dan Evaluasi Upsus  Swasembada Pangan dengan para kepala daerah se-Sumatera Barat, di Padang, Jumat malam.

Meski begitu, kata Amran, pemerintah tetap akan berhati-hati dan berjaga agar saat menjelang Ramadhan tidak ada gejolak harga sehingga berpotensi mengganggu ibadah selama bulan suci itu.

"Untuk itu kami sudah mengeluarkan rekomendasi impor bawang merah sebanyak 2.500 ton dengan pelaksana adalah Bulog," katanya.

Impor bawang ini dari segi jumlah dibandingkan dengan kapasitas produksi nasional yang hampir satu juta ton, hanya 0,025 persen saja dan jika tidak keluar, bisa ekspor kembali," katanya.

Sedangkan fakta lain, katanya,  Indonesia pada 2015 sudah mengekspor 8.000 ton atau naik 100 persen dibanding tahun sebelumnya, dan pada 2016 diharapkan meningkat lagi.

Namun, berdasarkan laporan dan pantauan di lapangan harga bawang di sejumlah titik di Tanah Air sudah mulai turun seperti di Nganjuk Jawa Timur jadi Rp15 ribu per kg dan di Pasar Induk Kramadjati Jakarta harga juga sudah turun jadi Rp16 ribu dari sebelumnya Rp23 ribu per kilogram.

"Pasokan di Kramadjati juga mulai meningkat dari 200 ton menjadi 250 hingga bergerak ke 300 ton per hari," katanya.

Terkait dengan harga daging dalam negeri, Amran mengaku dan berharap dalam satu pekan ke depan, impor daging 10 ribu ton segera tiba di Indonesia.

"Ini juga bagian dari upaya berjaga-jaga dan diharapkan harganya bisa turun signifikan. Kita berusaha maksimal. Itu printah Presiden Jokowi," katanya, namun Amran enggan merinci dari negara mana daging 10 ribu ton tersebut diimpor.(Ant)