Pesawat tempur China cegat pesawat AS

id Konflik Laut China Selatan, China,Pesawat tempur China cegat pesawat AS

Pesawat tempur China cegat pesawat AS

Pesawat tempur China Shenyang J-11B mencegat pesawat intai AS P-8. Foto ini diambil awak pesawat intai P-8 itu. (wikipedia.org)

Beijing (Antara/Reuters) - Kementerian Pertahanan China, Kamis, menyatakan bahwa pesawatnya bertindak sesuai dengan aturan setelah dua jet tempur China melakukan yang Amerika Serikat anggap pencegatan membahayakan terhadap pesawat pengintai AS di atas Laut China Selatan.
        
Peristiwa tersebut terjadi di ruang udara internasional pada pekan lalu saat pesawat pengintai tersebut melakukan patroli rutin, kata pernyataan Departemen Pertahanan AS atau Pentagon.
        
Pejabat Pentagon mengatakan bahwa dua jet tempur China J-11 terbang di sekitar 15 meter dari pesawat AS EP-3.
        
Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di pulau Hainan timur.
        
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Yang Yu-jun dalam jumpa pers bulanan menyatakan bahwa pesawat China bertindak secara profesional dan sesuai dengan kesepakatan, yang dicapai sejumlah negara, atas aturan tentang pertempuran.
        
Namun, dia mengatakan bahwa kesepakatan yang disebut dengan Aturan Perilaku Keamanan Udara dan Pertempuran Maritim hanya mencantumkan standar teknis dan langkah terbaik menyelesaikan persoalan tersebut adalah AS menghentikan aktivitas penerbangan di atas laut yang disengketakan itu.
        
"Hal inilah sumber bahaya bagi keamanan militer China-AS di lautan dan udara," katanya.
        
Pertempuran terjadi beberapa saat setelah China mengerahkan jet tempurnya karena kapal Angkatan Laut AS berlayar mendekati pulau karang, yang disengketakan, di Laut China Selatan.
        
Pencegatan pesawat China lainnya terjadi pada 2014 ketika pilot pesawat tempur China bermanuver dengan terbang akrobatik di sekitar pesawat mata-mata AS.
        
China mendaku sebagian besar Laut China Selatan yang dilalui kapal dagang senilai 5 triliun dolar AS setiap tahun. Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei juga mengklaim wilayah perairan tersebut.
        
Washington menuduh Beijing melakukan militerisasi di Laut China Selatan setelah membangun pulau-pulau buatan. Sebaliknya, Beijing mengecam makin intensifnya Angkatan Laut AS berpatroli dan menggelar latihan militer di Asia.