Pedagang : Operasi pasar tahan kenaikan harga beras

id Beras,Pedagang : Operasi pasar tahan kenaikan harga beras

Pedagang : Operasi pasar tahan kenaikan harga beras

Pedagang beras di pasar rakyat (ANTARA/Dedhez Anggara)

Bandarlampung (Antara Lampung)- Sejumlah pedagang beras menyebutkan Operas Pasar (OP) Beras Bulog berhasil menahan kenaikan harga beras di Kota Bandarlampung menjelang Ramadhan dan Lebaran 2016.
    
"Harga beras bertahan atau tidak naik, karena ada OP Beras Bulog yang harganya tipis di bawah harga beras kualitas asalan," kata Rodjie, salah satu pedagang besar beras di Pasar Tugu Bandarlampung, Rabu.
    
Selain itu, Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung juga mengeluarkan beras dalam kemasan 5 kg dengan harga di bawah beras kualitas asalan.
    
"Dengan kondisi seperti itu, harga beras sulit naik tinggi. Kalau pun naik, paling kenaikannya berkisar Rp100-Rp200 untuk setiap kilogramnya. Itu wajar, karena panen padi sudah berlalu," katanya.
    
Harga beras kualitas asalan dalam seminggu terakhir di Kota Bandarlampung berkisar Rp8.000- Rp9.000/kg, beras kualitas medium berkisar Rp9.500- Rp11.000/kg, dan kualitas premium di atas Rp11.500/kg.
    
Sedang harga OP Beras Bulog Rp7.900/kg dan harga beras Badan Ketahanan Pangan Rp7.500/kg.
    
"Mutu beras operasi pasar itu cukup baik. Kualitas medium, dan beras lokal lagi," katanya.
    
Dia juga menyebutkan pasokan beras tetap lancar dan stok gabah di penggilingan juga melimpah.
    
Pedagang lainnya, Edi, juga menyebutkan harga beras bertahan seperti pekan lalu, dan pasokannya lancar karena stok beras banyak sehubungan panen padi baru usai.
    
Kenaikan harga beras juga tertahan sehubungan Bulog juga mulai menyalurkan beras untuk masyarakat sejahtera.
    
Bulog Divisi Regional Lampung siap menyalurkan beras untuk masyarakat sejahtera (rastra) dua bulan sekaligus kepada rumah tangga penerima sasaran menjelang puasa Ramadan dan Lebaran pada periode Mei dan Juni 2016.
    
"Percepatan penyaluran tersebut dilakukan atas instruksi dari Pemprov Lampung untuk menghindari lonjakan harga dan kelangkaan beras di pasar," kata Dindin Syamsudin, Kepala Bulog Divre Lampung.
    
Menurut Dindin, untuk periode penyaluran rastra pada Mei, Bulog Divre Lampung akan menyalurkan dua bulan sekaligus untuk rumah tangga sasaran (RTS) penerimanya.
   
"Jika biasanya per RTS penerima rastra hanya mendapat alokasi rastra sebesar 15 kilogram per bulan, dan khusus untuk bulan Juni akan mendapatkan sekaligus 30 kilogram per rumah tangga penerima rastra. Kondisi yang sama juga dilakukan Bulog untuk periode Juni 2016," ujarnya lagi.
   
Sebagai langkah antisipasi lonjakan harga beras jelang Lebaran, penyaluran rastra untuk periode Juli dan Agustus akan dipercepat pada Juni 2016, katanya pula.
   
Saat ini jumlah rumah tangga miskin penerima rastra di Lampung adalah sebanyak 573.954 RTS, dengan alokasi rastra setiap bulan di Provinsi Lampung adalah sebanyak 8.600 ton.
    
Stok beras Bulog di gudang saat ini mencapai 67.000 ton.