Jakarta (Antara Lampung) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tidak bangga terhadap bank milik pemerintah yang membukukan keuntungan besar, namun bunga kredit yang ditetapkan mencekik rakyat kecil.
"Justru saya bangga dengan bank yang untungnya kecil, namun berpihak kepada rakyat kecil," ujarnya saat memberikan sambutan peluncuran program Inovasi Rantai Nilai Sektor Pertanian di Jakarta, Senin.
Dia mengajak para pengusaha, khususnya perbankan, untuk lebih berpihak kepada para petani dengan memberikan kemudahan mendapatkan pinjaman modal.
"Bikin diskriminasi yang positif. Untuk pengusaha besar, kasih bunga yang tinggi. Sebaliknya yang kecil, kita beri bunga rendah biar negeri kita ini bisa lebih adil," kata Wapres.
Ia menyebutkan bahwa 26 juta keluarga bekerja pada sektor pertanian. Dan sektor pertanian sendiri baru berkontribusi sekitar 15 persen terhadap PDB nasional.
"Memang tidak mudah ambil kebijakan yang sama di bidang pertanian. Pertanian di bidang makakanan, terutama makanan pokok dan tambahan," ujarnya.
Menurut Wapres, kenaikan harga kopi, cokelat, dan kelapa sawit, semua orang senang, sedangkan harga beras naik, semua orang keberatan, kecuali petani.
"Maka petani harus dapat insentif. Apa pun insentifnya, yang penting harus bisa meningkatkan produktivitas," kata Wapres.
Berita Terkait
Sarana prasarana ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing siap untuk mudik Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 21:49 Wib
Dua lokasi digeledah KPK untuk sidik korupsi lahan Tol Trans Sumatera
Rabu, 27 Maret 2024 20:33 Wib
KUR BRI permudah masyarakat untuk kembangkan usaha
Rabu, 27 Maret 2024 10:08 Wib
Erick: Tetap fokus untuk laga berikutnya
Selasa, 26 Maret 2024 22:38 Wib
Eko Yuli Irawan baru siap 90 persen untuk tampil di IWF World Cup 2024
Selasa, 26 Maret 2024 22:15 Wib
Itera siapkan 766 komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT
Selasa, 26 Maret 2024 20:23 Wib
KAI Tanjungkarang sediakan 28.160 tiket KA Kuala Stabas untuk Lebaran
Senin, 25 Maret 2024 19:06 Wib
Dinas PPPA Lampung edukasi warga untuk berani laporkan kasus kekerasan
Senin, 25 Maret 2024 19:04 Wib