Enam Warga Tewas Terkena Awan Panas Sinabung

id Enam Warga Tewas Kena Awan Panas Sinabung, Awan Panas Sinabung Makan Korban, Enam Tewas Akibat Awan Panas, Awan Panas Sinabung

Enam Warga Tewas Terkena Awan Panas Sinabung

Sejumlah warga berusaha memadamkan pohon yang terbakar dampak awan panas erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gamber, Karo, Sumatera Utara, Sabtu (21/5). (ANTARA FOTO/Maz Yons/im/foc/16.)

"Belum diketahui secara pasti berapa banyak masyarakat yang berada di Desa Gamber saat kejadian luncuran awan panas. Harusnya tidak ada aktivitas masyarakat di lokasi itu," katanya.
Medan (ANTARA Lampung) - Korban awan panas letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, bertambah menjadi sembilan orang, enam di antaranya tewas.

"Data sementara dilaporkan ada tambahan korban menjadi sembilan orang, di mana enam orang meninggal dunia dan tiga lainnya kritis dengan luka bakar terkena awan panas," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan di Medan, Minggu (22/5).

Semua korban hingga Minggu berada di RS Efarina Etaham Kabanjahe, Karo.

Para korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo yang berada di zona merah saat kejadian Gunung Sinabung meletus disertai luncuran awan panas pada Sabtu 21 Mei sekitar pukul 16.48 WIB.

Korban meninggal dunia masing-masing Karman Milala (60), Irwansyah Sembiring (17), Nantin Br. Sitepu (54). Leo Perangin-angin, Ngulik Ginting dan Ersada Ginting (55).

Adapun korba luka-luka dan dalam kondisi kritis, Ibrahim Sembiring (57). Cahaya Sembiring (75) dan Cahaya br Tarigan (45).

Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, relawan dan masyarakat terus melakukan pencarian korban dengan menyisir rumah dan kebun masyarakat.

"Belum  diketahui secara pasti berapa banyak masyarakat yang berada di Desa Gamber saat kejadian luncuran awan panas. Harusnya tidak ada aktivitas masyarakat di lokasi itu," katanya.

Namun sebagian masyarakat tetap nekat berkebun dan tinggal sementara waktu sambil mengolah kebun dan ladangnya.

Alasan ekonomi, kata warga, adalah faktor utama yang menyebabkan masyarakat Desa Gamber tetap nekat melanggar larangan masuk ke desanya.

"Namun pencarian dilakukan dengan tetap memperhatikan ancaman dari erupsi Gunung Sinabung," kata Sutopo.

Desa Gamber berada pada radius 4 km di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung yang dinyatakan sebagai daerah berbahaya atau zona merah.

Berdasarkan rekomendasi PVMBG, Desa Gamber tidak boleh ada aktivitas masyarakat karena berbahaya dari ancaman awan panas, lava pijar, lapilli, abu pekat dan material lain dari erupsi.