Mesir yang pimpin penyelidikan

id Pesawat Mesir hilang,Update -- Mesir yang pimpin penyelidikan

Mesir yang pimpin penyelidikan

Rute penerbangan pesawat Egyptair MS804 yang hilang kontak. (dailystar.co.uk)

Kairo/Athena (Antara/Reuters) -  Yunani mengerahkan pesawat dan sebuah kapal pengawal untuk mencari pesawat yang hilang itu. Pihak Mesir mengatakan bahwa mereka akan memimpin penyelidikan dan Perancis akan ikut berpartisipasi. Paris mengatakan bahwa tiga orang penyelidik akan tiba di Mesir pada Kamis sore.
         
Di Washington, Presiden Barack Obama menerima sebuah pengarahan terkait kejadian itu dari penasihat keamanan dalam negeri dan anti-terorisme, Gedung Putih mengatakan. Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa masih terlalu cepat untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan itu dan mengutarakan belasungkawa.
         
Menteri Pertahanan Yunani, Panos Kammenos mengatakan bahwa pesawat Airbus itu melenceng sekitar 90 derajat ke kiri, berputar 360 derajat ke kanan dan jatuh dari ketinggian 37.000 kaki ke 15.000 kaki sebelum hilang dari layar radar Yunani.
         
Menurut kepala penerbangan sipil Yunani, kontak dari pengendali lalu lintas udara Yunani ke pesawat dengan nomor penerbangan MS804 itu tidak mendapatkan jawaban sebelum meninggalkan wilayah udara Yunani, dan menghilang dari radar segera setelah itu.
         
Tidak ada indikasi resmi terkait kemungkinan penyebabnya, apakah kesalahan teknis, kesalahan manusia atau adanya sabotase. Kelompok ekstremis garis keras telah menyasar sejumlah bandara, maskapai dan situs wisata di Eropa, Mesir, Tunisia dan sejumlah negara Timur Tengah lainnya dalam beberapa tahun terakhir.
         
Ketika ditanya apakah dia dapat menyingkirkan kemungkinan akan keterlibatan teroris, perdana menteri Mesir mengatakan "Kami tidak dapat menyingkirkan apapun atau mengkonfirmasi apapun pada saat ini. Seluruh operasi pencarian harus disimpulkan agar kami dapat mengetahui penyebabnya".
         
Presiden Perancis, Francois Hollande juga mengatakan bahwa penyebabnya belum diketahui. "Tidak ada kemungkinan yang disingkirkan maupun yang cenderung terjadi".
         
Pesawat itu mengangkut 56 orang penumpang, termasuk seorang anak dan dua orang manula, serta 10 orang awak kapal, pihak EgyptAir mengatakan. 30 orang di antaranya merupakan warga negara Mesir, 15 orang warga Perancis, bersama dengan penumpang lain dari 10 negara lainnya.