Swasta menjadi kunci masa depan China

id Swasta menjadi kunci masa depan China

Swasta menjadi kunci masa depan China

Pekerja di Tiongkok (China Foto Press/chinabusinessreview.com)

Beijing  (Antara/Reuters) - Beberapa ekonom sendiri mengatakan bahwa sektor swasta adalah kunci masa depan China.
      
Meski badan usaha milik negara masih menguasai sebagian besar layanan ginansial bank dan memiliki aset tetap (tanah, bangunan, peralatan) yang paling banyak, sejumlah ekonom mengatakan bahwa perusahaan menengah swasta justru merupakan sumber investasi, inovasi, dan produktivitas.
     
Peran perusahaan swasta berukuran menengah itu penting karena dinilai lebih efisien menggunakan modal dibanding BUMN.
        
"Kelemahan penanaman modal swasta adalah persoalan mendasar. Kami masih butuh mereka untuk menstabilkan ekonomi," kata peneliti lembaga perencanaan negara, National Development and Reform Commission, yang menolak untuk mengungkap jati dirinya.
 
China menggantungkan harapan pada swasta untuk lebih banyak menanam modal dalam ekonomi, yang terus melambat.
        
Namun, justru saat Beijing membutuhkan peran lebih dari swasta, mereka justru mundur.
        
"Kami berencana memperkecil usaha, bukan memperluas. Kami tidak merasakan perbaikan dalam perekonomian," kata Bruno Chen, pemilik perusahaan Ningbo Tengsheng Garments Co, yang bergerak di kawasan ekspor Provinsi Zhejiang.
        
Sementara itu, Xia Xiaokang, manajer Wenzhou Kingsdom Sanitary Ware Co, juga mengaku kurang yakin dengan perekonomian negaranya.
        
"Kami bahkan sama sekali tidak berinvestasi dalam bentuk aset tetap sepanjang tahun lalu. Sekarang, kami berencana menyewakan sebagian dari pabrik karena terlalu besar," kata dia.
        
Secara keseluruhan, data ekonomi pada bulan April di China menunjukkan bahwa investasi, produktivitas pabrik, dan penjualan retail tumbuh lebih lambat dari yang diharapkan.
        
Permodalan swasta sejak Januari hingga April hanya tumbuh 5,2 persen atau yang terkecil sejak badan statistik China mulai menghitung data tersebut pada 2012.
        
Lebih mengkhawatirkan lagi, investasi di sektor swasta terus turun drastis dari 25 persen sepanjang 2013 menjadi 10 persen pada tahun lalu, dan sekarang hanya lima persen lebih sedikit.
        
Pengambil kebijakan di China pantas untuk khawatir dengan perlambatan ini karena sektor swasta di negara tersebut berkontribusi terhadap sepertiga dari semua lapangan kerja dan menciptakan 90 persen peluang kerja baru di daerah perkotaan.
        
"Mengingat investasi swasta yang relatif besar, perlambatan yang terus terjadi ini akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan membutuhkan perhatian lebih," kata badan statistik China saat menyampaikan data terbaru ekonomi.