Badak Sumatera di Way Kambas Lahirkan Anak Kedua

id Badak Sumatera di Way Kambas Melahirkan, Kelahiran Kedua Badak Sumatera, Badak Sumatera di Way Kambas, SRS TNWK, Badak Sumatera

Badak Sumatera di Way Kambas Lahirkan Anak Kedua

Ratu, badak betina di SRS TNWK Lampung menjelang saat melahirkan dipantau terus lewat CCTV. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist-Dok. YABI)

Dua jam setelah lahir, bayi badak tersebut sudah mulai berjalan dan menyusui kepada induknya, dan kondisi Ratu pascamelahirkan pun terlihat sangat kelelahan tetapi secara umum terlihat sehat, kata Subakir pula.
Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Bayi badak Sumatera berjenis kelamin betina telah dilahirkan secara alami dari badakbetina induknya, Ratu, di Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung, Kamis (12/5).

Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung, Ir Subakir dalam keterangan tertulis yang diterima di Lampung Timur, Kamis malam, menjelaskan bayi badak sumatera bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) berjenis kelamin betina tersebut lahir pukul 05.40 WIB hari ini.

Menurutnya, bayi badak betina itu merupakan hasil perkawinan Andalas, badak jantan, dan Ratu, badak betina penghuni SRS TNWK.

Ini merupakan anak kedua badak sumatera dari induknya Ratu dan badak jantan Andalas. Anak pertamanya diberi nama Andatu yang lahir tahun 2012 lalu.

"Ratu, induk badak betina menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan dimulai pukul 03.00 WIB, dan proses kelahirannya sendiri berlangsung selama dua jam sampai dengan bayi badak lahir dengan selamat," ujarnya menjelaskan proses saat kelahiran badak betina itu pula.

Menurut dia, pascakelahiran itu, anak dan induk badak tersebut tampak sehat.

Dua jam setelah lahir, bayi badak tersebut sudah mulai berjalan dan menyusui kepada induknya, dan kondisi Ratu pascamelahirkan pun terlihat sangat kelelahan tetapi secara umum terlihat sehat, kata Subakir pula.

Dia menyebutkan, pada saat kelahiran bayi badak ini, Ratu didampingi oleh perawat satwa dan dokter hewan yang ada di SRS.

"Seluruh proses kelahiran bayi badak ini diawasi oleh perawat satwa dan dokter hewan SRS, terdiri dari drh Zulfi Arsan, drh Ni Made Ferawaty, tim dokter dari Kebun Binatang Taronga Australia dan Kebun Binatang White Oak Amerika Serikat serta perawat satwa senior dari Kebun Binatang Cincinnati Amerika Serikat," ujar Subakir.

Sehari sebelumnya, dalam rilis Yayasan Badak Indonesia (YABI) yang menaungi pengelolaan dan penangkaran badak sumatera di SRS TNWK menyatakan, pada Rabu (11/5) saat kelahiran anak kedua Ratu diperkirakan akan semakin dekat.

Hal tersebut dapat dilihat dari perubahan pola perilaku yang semakin menunjukkan kegelisahan dengan melakukan banyak aktivitas dalam waktu singkat.

Ratu banyak berjalan, memainkan peralatan enrichment berupa bola "boomer", tidur sebentar, makan sedikit, merobohkan pohon-pohon kecil di dalam boma dan berdiam diri sejenak.

Perilaku lain yang teramati adalah Ratu mengangkat kaki depannya ke atas pohon sampai badannya hampir vertikal. Ratu juga teramati sering mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.

Adanya perilaku demikian, saat kelahiran semakin dekat tetapi belum dapat ditentukan waktu yang pasti kapan kelahiran anak kedua Ratu.

Pengamatan aktivitas Ratu dilakukan secara intensif oleh para perawat badak dan dokter hewan di kandang. Selain itu, aktivitas Ratu juga dapat dipantau melalui CCTV yang dilihat dari kantor Sumatran Rhino Sanctuary (SRS).

Sebelumnya badak Ratu juga telah lebih dulu melahirkan badak jantan yang diberi nama Andatu.

Seperti halnya Andatu, yang kehadirannya sangat ditunggu dan memberikan makna bagi konservasi badak sumatera (dilahirkan pada tahun 2012 yang lalu), kelahiran anak kedua dari Ratu dan Andalas ini juga sangat ditunggu.

Menurut YABI, diketahui bahwa badak sumatera sangat terancam keberadaannya baik karena kerusakan habitat mereka dan juga karena tinggi tingkat perburuan liar.

Jadi kelahiran anak kedua dari Ratu dan Andalas ini sangat ditunggu dan diharapkan bisa memberikan harapan baru bagi kelangsungan hidup spesies badak di dunia pada umumnya dan khususnya di Indonesia.

Banyak pihak, baik dari instansi-instansi atau pribadi yang menunggu kelahiran adik dari Andatu ini.

Mereka ingin sekali ada pada saat proses kelahiran Ratu. Namun menyadari bahwa badak memerlukan ketenangan mutlak pada waktu melahirkan sebagaimana juga pada proses perkawinan yang selama ini terjadi pada kondisi sunyi senyap suasana dini hari dan kelahiran badak Andatu juga terjadi beberapa saat lewat tengah malam.

Pihak YABI dan pengelola SRS TNWK itu berharap agar suasana yang setenang-tenangnya dapat diberikan kepada Ratu saat menjelang dan waktu melahirkan anak keduanya ini.