Menpar: Perlu interkoneksi akses di Joglosemar

id arif yahya joglosemar, menteri pariwisata, destinasi wisata

Menpar: Perlu interkoneksi akses di Joglosemar

Menteri Pariwisata Arief Yahya (ANTARA FOTO/Akso/agr/kye/15)

...Faktor penting yang apabila dibenahi secara langsung akan berpengaruh pada kesuksesan pariwisata di kawasan Joglosemar adalah soal akses...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan perlu dikembangkan interkoneksi akses di kawasan pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo, dan Semarang, atau dikenal dengan istilah Joglosemar, untuk mempermudah wisatawan menjangkau ke berbagai destinasi.

Menteri Pariwisata dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mencontohkan faktor penting yang apabila dibenahi secara langsung akan berpengaruh pada kesuksesan pariwisata di kawasan Joglosemar adalah soal akses.

Bandara Adisutjipto Yogyakarta, misalnya, landasan pacunya kurang panjang dan lebar, terminalnya juga sudah terlalu padat untuk menampung pengunjung.

Menurut dia, sambil menunggu solusi bandara, harus diaktifkan interkoneksi akses di Joglosemar.

Bandara Adisutjipto dengan Bandara Adi Soemarmo Solo, dan Bandara Ahmad Yani Semarang perlu memiliki antarmoda transportasi darat sehingga bisa mempermudah dalam menjangkau berbagai destinasi di tiga kawasan itu.

Akses darat atau tol yang menghubungkan kawasan Joglosemar harus lancar sehingga paket Joglosemar itu bisa melintasi ketiga kota itu, katanya.

Pemerintah menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di kawasan Joglosemar pada tahun 2019 mencapai dua juta orang.

Salah satu upaya mencapai target itu, Menteri BUMN Rini Soemarno pada 27 April lalu telah menggalang 12 BUMN dalam program "Spirit Joglosemar" untuk mengembangkan pariwisata di kawasan itu serta membangun integrasi antarmoda transportasi di Joglosemar.

Penggalangan sinergi 12 BUMN itu berlangsung di Prambanan, Yogyakarta, dan Rini menyaksikan penandatanganan bersama sinergi BUMN itu oleh PT Pelindo III, PT Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura I, PT Kereta Api Indonesia, Perum Perhutani, PT Perkebunan Nasional (PTPN) IX, Perum Damri, Taman Wisata Candi, Hotel Indonesia Natour, ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), PT Patra Jasa, dan PT Aerowisata.

Rini berharap dengan sinergi itu diharapkan target kunjungan 2 juta wisatawan di kawasan Joglosemar pada tahun 2019 dapat tercapai, dari saat ini yang hanya sekitar 200.000 per tahun.

Pelaksanaan pengembangan destinasi wisata dengan spirit Joglosemar sudah dimulai dengan peresmian Stasiun Maguwoharjo pads Rabu (27/4).

Stasiun Maguwoharjo disiapkan menjadi stasiun intermoda yang mempertemukan berbagai jenis moda transportasi, seperti kereta api, pesawat terbang, dan bus.

Peta jalan (roadmap) terintegrasi pengembangan Joglosemar mulai disusun. Setidaknya ada delapan klaster disiapkan untuk menggiring kunjungan wisatawan ke kawasan Joglosemar.

Pengembangan destinasi wisata itu meliputi klaster Borobudur dan sekitarnya, Yogyakarta dan sekitarnya, Solo dan sekitarnya, Semarang dan sekitarnya, klaster Prambanan, klaster Sangiran, klaster Ambarawa dan klaster Dieng.

Menurut Koordinator Program Spirit Joglosemar Edi Setijono, peta jalan itu akan dipaparkan akhir Mei 2016. Dalam waktu dekat, pemerintah melakukan standardisasi destinasi yang merujuk pada destinasi internasional, misalnya tiket pariwisata, kebersihan toilet pariwisata hingga manajemen pariwisata agar siap menjadi destinasi kelas dunia.