Bea Cukai Bandarlampung Gagalkan Pengiriman Tarantula Hidup

id Pengiriman Tarantula dari Thailand, Bea Cukai Gagalkan Pengiriman Tarantula, Bea dan Cukai Bandarlampung

Bea Cukai Bandarlampung Gagalkan Pengiriman Tarantula Hidup

Petugas menunjukkan barang bukti tarantula (theraphosidae) impor sebanyak 111 ekor tidak dilengkapi sertifikat kesehatan, diamankan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandarlampung, Selasa (3/5). (ANTARA FOTO/Tommy Saputra/16)

Modus penyelundupan barang impor ilegal tersebut adalah dengan menyembunyikan tarantula di dalam pampers popok anak-anak dan dilapisi dengan boneka.
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandarlampung di Provinsi Lampung menggagalkan pengiriman 111 ekor tarantula hidup asal Thailand yang diikirim melalui jasa pos.

Tarantula tersebut ilegal karena tidak menyertakan dokumen kesehatan hewan dan tidak melalui Kantor Karantina Hewan, kata Sehat Julianto, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, saat ekspose kasus ini, di Bandarlampung, Selasa (3/5).

Menurutnya, selanjutnya penanganan kasus ini ditindaklanjuti oleh Polda Lampung, dan barang bukti diserahkan ke Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Lampung untuk dikarantina.

Sebanyak 111 ekor tarantula hidup itu berhasil diamankan saat akan dikirimkan melalui jasa pos ke sebuah alamat di Kota Bandarlampung pada 28 April 2016.

Tarantula hidup tersebut berasal dari Thailand dan dikirimkan ke Bandarlampung. Modus penyelundupan barang impor ilegal tersebut adalah dengan menyembunyikan tarantula di dalam pampers popok anak-anak dan dilapisi dengan boneka.

Sehat Julianto menegaskan, upaya penggagalan pengiriman hewan hidup tersebut merupakan tindaklanjut dari kerja sama PT Pos Indonesia, Polda Lampung, dan Kantor Bea dan Cukai Bandarlampung.

Dalam pengiriman melalui jasa pos, barang tersebut diberitahukan sebagai mainan pabrik dengan nilai barang 10 juta dolar AS.

Sebanyak 111 ekor tarantula hidup yang dikemas dalam ratusan tabung kecil tersebut tidak dilengkapi dengan sertifikat kesehatan dari negara asal kiriman maupun transit.