Bank Dunia utangi PLN 500 juta dolar untuk listrik Sumatera

id Bank Dunia utangi PLN 500 juta dolar untuk listrik Sumatera

Bank Dunia utangi PLN 500 juta dolar untuk listrik Sumatera

PLN makin kerap melakukan pemadaman listrik yang sangat merugikan masyarakat dan dunia usaha di Sumatera. (FOTO ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

Jakarta (Antara Lampung) - Bank Dunia (World Bank) akan membantu meningkatkan akses listrik di Pulau Sumatera dengan memberikan pinjaman senilai 500 juta dolar AS kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN).
        
"Kurangnya akses listrik bagi jutaan orang di Sumatra menghambat potensi ekonomi kawasan, dan program ini akan membantu menutup kekurangan infrastruktur yang menahan potensi Indonesia mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo Chaves melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
        
Rodrigo mengatakan program Power Distribution Development for Results ini merupakan pinjaman bernilai 500 juta dolar AS kepada PT PLN guna meningkatkan rasio elektrifikasi Pulau Sumatra menjadi 90 persen.
        
Selain itu, program tersebut juga bertujuan menyediakan listrik kepada tiga juta penduduk di Sumatra serta untuk memperkuat sistem listrik agar lebih efisien dan andal.
        
Menurut dia, ada sekitar 39 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses listrik dan 9 juta di antaranya berada di Sumatra.
        
Dengan menambah investasi pembangkit listrik yang sudah ada, program ini akan mendukung perluasan jaringan distribusi termasuk lebih dari 40.000 kilometer sirkuit jaringan distribusi dan sekitar 28.300 unit transformer.
        
Sementara itu, Analis Finansial Senior Bank Dunia Dhruva Sahai mengatakan kemampuan jaringan distribusi listrik dan gardu akan dibangun diperbaiki dan ditingkatkan.      
   
Selain itu, manajemen pemadaman listrik akan diperkuat agar frekuensi dan durasi gangguan pelayanan berkurang.
        
"Perbaikan kualitas dan keandalan layanan akan membantu pengguna meningkatkan produktivitas dan daya saing," kata Dhruva.
        
Peminjaman berbasis pencapaian di Indonesia ini merupakan kali pertama yang dilakukan Bank Dunia.
        
Oleh karenanya, Bank Dunia akan mengembangkan kapasitas PT PLN dalam hal perencanaan program, pembuatan anggaran, pengadaan, manajemen keuangan serta monitoring dan evaluasi agar meningkatkan efektivitas dan efisiensi belanja.