LSM Damar Ikuti Pelatihan TIK untuk Perdamaian

id LSM Damar Ikuti Pelatihan TIK, LSM Damar, Damar, TIK untuk Perdamaian

LSM Damar Ikuti Pelatihan TIK untuk Perdamaian

Pelaksanaan Pelatihan TIK untuk Perdamaian diikuti Jaringan iPlural, di Bali, 13-16 April 2016. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist-Dok. LSM Damar Lampung)

Dalam pelatihan itu, katanya, disampaikan bahwa kampanye atau publikasi yang efektif membutuhkan konten yang menarik dan mudah dipahami oleh publik.
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR Lampung mengikuti pelatihan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempromosikan perdamaian yang diadakan di Vila Kampung Damai Provinsi Bali.

Menurut M Reza, IT dan Database Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR Lampung, dalam penjelasan diterima di Bandarlampung, Jumat (15/4), menjelaskan DAMAR bersama beberapa lembaga yang tergabung dalam Jaringan iPlural mengikuti Workshop Pembuatan Handbook iPlural tentang bagaimana mempromosikan perdamaian dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang diadakan di Bali tersebut.

Kegiatan yang berlangsung pada 13-16 April 2016 ini, difasilitasi oleh founder Teman Web.com Sugeng Wibowo, Koordinator Budaya Yayasan Perempuan Berbagi Dewi Nova, dan Direktur Institut Pelangi Perempuan (IPP) Kamelia Manaf.

Dia menyatakan, tantangan pada era demokrasi adalah melatih perbedaan dengan damai di Indonesia.

"Ketika ruang internet membuka ruang demokrasi, namun di saat bersamaan pemblokiran situs-situs atau pun ancaman di ruang internet menjadi hambatan selanjutnya bagi para pegiat demokrasi. Provokasi konflik juga kerap dilakukan melalu media internet. Keamanan digital menjadi sebuah kebutuhan untuk keberlanjutan aktivitas para pegiat HAM dan demokrasi," katanya mewakili Direktur Eksekutif DAMAR Sely Fitriani dan Manager Program DAMAR Sofiyan Hadi.

Dalam pelatihan itu, katanya, disampaikan bahwa kampanye atau publikasi yang efektif membutuhkan konten yang menarik dan mudah dipahami oleh publik.

Tiap-tiap aplikasi di internet seperti media sosial, blog ataupun website memiliki karakteristik dan kegunaan tersendiri, agar dapat dipergunakan secara efektif dalam mencapai tujuan kampanye. Karena itu, manajemen atau pengelolaan konten menjadi unsur penting dalam strategi komunikasi untuk aktivitas online, kata dia pula.

Selama empat hari, peserta pelatihan yang terdiri dari berbagai organisasi, di antaranya Institut Pelangi Perempuan Jakarta, Bayt Al Hikmah Cirebon, DAMAR Lampung, Gamacca Makassar, LPPM Maluku, dan Setara Institute fokus melakukan pengayaan terkait Budaya Cyber dan Peace Builder.

Dalam sesi pemaparannya, Kamelia Manaf, Direktur Institut Pelangi Perempuan mengatakan teknologi sekarang ini memiliki kekuatan yang besar.

"Ini tentang bagaimana mempromosikan perdamaian dengan memanfaatkan TIK, baik secara individu melalui akun pribadi maupun kolektif memakai website," ujar Kamelia lagi.

Karena itu, katanya pula, pegiat NGO/LSM harus bisa memaksimalkan TIK dalam mempromosikan perdamaian.

Pelatihan ini, menurut Reza dari DAMAR Lampung, juga untuk menggali informasi awal tentang kearifan lokal dari masing-masing wilayah, seperti Makassar, Lampung, Ambon, dan Cirebon, disertai dengan contoh penggunaan kearifan lokal tersebut untuk proses resolusi konflik.

Wawasan perdamaian dan keberagaman Nusantara penting dilakukan. "Ini juga yang menjadi konteks iPlural dalam membuat handbook ini, bagaimana memaknai konflik dalam kerangka "peace building", dengan bersumber pada nilai-nilai berdasarkan kearifan lokal.

Dia menjelaskan pula, iPlural adalah semangat perdamaian dalam keragaman yang diwariskan para pendahulu kita.

Beberapa contoh kearifan lokal mengajarkan Tepo Seliro (tenggang rasa), Tanggung Renteng (saling membantu dalam sektor ekonomi), Piil Pesenggiri (harga diri dan perilaku baik untuk menjaga dan menegakkan martabat individu atau kelompok), Mosintuwu (gotong-royong), dan Pela Gandong (hubungan kekerabatan antarlintas agama, suku dan adat).

Dia menyatakan, iPlural merupakan jaringan yang ditujukan untuk meneruskan pluralisme melalui TIK. Jaringan ini diinisiasi oleh Institut Pelangi Perempuan, Bayt Al Hikmah, DAMAR Lampung, Gamacca, dan LPPM Maluku.

Jaringan iPlural mulai diwacanakan tahun 2013 lalu melalui beberapa pertemuan serta pelatihan pengembangan kapasitas di masing-masing wilayah kerja para anggota jaringan. Fokus kerja jaringan iPlural adalah penggunaan TIK dan keamanan digital untuk gerakan sosial, serta kampanye pluralisme melalui media TIK (www.iplural.org).

Pola pendekatan iPlural adalah memotivasi untuk meneruskan (forward) konten pluralisme atau keragaman, suku, ras, agama dan kepercayaan Indonesia melalui TIK.

Penggunaan teknologi disesuaikan konteks kapasitas masing-masing organisasi anggota jaringan. Konten-konten kampanye iPlural bersumber langsung dari masing-masing wilayah kerja dengan pendekatan sosial, politik dan budaya.

Saya (i) adalah bagian dari keragaman (plural) di dunia ini. Ruang berbagi pendapat, pengalaman, cerita dan sejarah untuk perdamaian dalam keragaman adat istiadat, suku, agama, kepercayaan, bahasa dan tradisi untuk meneruskan (forward) keindahan budaya Indonesia melalui media teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kata M Reza lagi.