Disbudpar Bandarlampung Promosikan Kedai Kopi Lampung

Bandarlampung (ANTARA Lampung) Kedai kopi Lampung diharapkan menarik minat wisatawan lokal dan asing untuk berkunjung ke Kota Tapis Berseri ini sehingga keberadaannya perlu terus dipromosikan, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kota Bandarlampung Yus Amri.

"Kedai kopi atau tempat meminum kopi perlu dipromosikan, sehingga dapat dikenal oleh warga dari luar Bandarlampung," kata dia, di Bandarlampung, Sabtu (9/4).

Kedai kopi yang menyajikan kopi khas Lampung, selain dapat menarik wisatawan juga menjadi tempat warga berkumpul, sekaligus untuk menjaga kearifan lokal serta budaya khususnya dalam menjaga bahasa aksara Lampung.

Bahasa aksara Lampung mulai jarang terdengar, sehingga diharapkan dengan adanya kedai kopi ini bisa menjadi tempat berkumpul warga dan bercengkerama menggunakan bahasa daerah.

"Kami harapkan tahun ini akan banyak wisatawan yang datang, apalagi kita dapat mempertahankan budaya `ngupi pay` atau minum kopi dulu, sehingga secara bersama-sama bisa menarik turis asing untuk berdatangan ke Bandarlampung," kata dia pula.

Wali Kota Bandarlampung Herman HN sangat mendukung adanya wisata meminum kopi, karena bisa menarik wisatawan dan juga menambah pendapatan asli daerah (PAD).

"Budaya minum kopi bersama bisa dijadikan bisnis, tapi yang dijual harus kopi khas Lampung bukan yang lain," kata dia lagi.

Pemerintah Kota Bandarlampung bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Kopi Lampung, pada Sabtu (9/4), menggelar kegiatan meminum kopi bersama atau "Ngupi Pay" yang memiliki tujuan menjaga kearifan lokal Lampung.

Herman mengharapkan budaya meminum kopi bersama seperti itu harus dilestarikan di Kota Bandarlampung, mengingat sebagai ajang silaturahmi dan berkumpul warga.

"Tugu Adipura akan menjadi salah satu tempat untuk meminum kopi, bukan hanya di situ saja tapi juga di depan Plaza Pos akan kami sediakan tempat untuk menikmati kopi bersama-sama," kata dia lagi.