Gadis cilik AS yang nyaris buta, bertemu Paus

id Gadis cili AS yang nyaris buta, bertemu Paus

Gadis cilik AS yang nyaris buta, bertemu Paus

Elizabeth "Lizzy" Myers yang menderita penyakit genetik langka "Usher Syndrome Type II", bertemu Paus. (www.ndtv.com)

Ia meminta kami untuk berdoa baginya dan mengatakan bahwa Paus akan berdoa bagi kami
Vatican City (Antara/Reuters) - Seorang gadis cilik Amerika berumur lima tahun yang secara perlahan akan menjadi buta, bertemu dengan Paus Fransiskus, Rabu.
        
Kesempatan berjumpa Paus itu merupakan bagian dari daftar "kumpulan gambar" yang dibuat orang tuanya untuk memperlihatkan benda-benda dan orang-orang sebelum ia kehilangan penglihatan.
        
Elizabeth "Lizzy" Myers bersama orang tuanya yang berasal dari Lexington, Ohio, mendapat kursi khusus dalam perjumpaan dengan Paus Fransiskus di pelataran St. Petrus.
        
Dalam kesempatan itu, Paus berbicara singkat kepada mereka.
        
"Dia sangat terpesona," kata ibunya, Christine Myers, penganut Katolik, mengatakan kepada wartawan.
        
"Baginya, (Paus) adalah pria tinggi besar dengan topi putih".
        
"Ia meminta kami untuk berdoa baginya dan mengatakan bahwa Paus akan berdoa bagi kami," ujarnya.
        
Keadaan Lizzy mendapat liputan luas dari media AS, namun gadis kecil itu tidak menyadari keadaannya sebagai pengidap sindroma Usher,  yang akan membuatnya buta dan tuli.
        
Lizzy yang kini sudah memakai alat bantu dengar
   
Orang tuanya mencoba menjelaskan kepada Lizzy mengenai keadaan yang dihadapinya secara perlahan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaannya.
        
Dia bisa menjadi buta dalam waktu tujuh tahun, sehingga mereka mulai membuat daftar "wadah gambar-gambar" mengenai tempat-tempat dan orang-orang sehingga dia dapat mengingatnya ketika sudah tidak bisa melihat.
        
Melihat Paus merupakan salah satu dari daftar utama. Gadis itu juga melihat Koloseum dan bangunan penting yang lain di Roma.
        
"Saya merasa mempunyai waktu yang sangat sedikit untuk memperlihatkan sebanyak mungkin kepadanya," ujar ayahnya, Steve Myers.
        
Setelah membaca kisahnya, sebuah perusahaan penerbangan menawarkan tiket pulang-pergi kemana pun di dunia dan tujuan yang dipilih oleh keluarga adalah Roma.
        
Ibunya mengatakan bahwa ia dan suaminya ingin memastikan bahwa gadis itu juga akan melihat hal-hal kecil selagi bisa, misalnya api unggun dan kuang-kunang.