Pringsewu, Lampung (Antara Lampung) - Warga Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung masih perlu didorong untuk menerapkan pola hidup sehat, mengingat masih ada sebanyak 30 persen belum menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih terutama membuang air besar tidak pada tempatnya atau sembarangan.
"Kami sudah melakukan pendampingan di sejumlah pekon se-Pringsewu selama enam bulan, dan ternyata sebagian atau sebanyak 30 persen warga di sini masih buang air besar sembarangan," kata Bambang Pujiatmoko, Koordinator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), saat konferensi pers, di Pringsewu, Senin.
Menurut dia, perilaku masyarakat melakukan buang air besar sembarangan (BABS) itu dilakukan seperti dilakukan di kolam, saluran irigasi, sungai, bahkan di pekarangan setempat.
"Perilaku tersebut sangatlah tidak baik bahkan sangat merugikan bagi diri warga sendiri terlebih terhadap orang lain," katanya pula.
Ia menyatakan, alasan kebiasaan masyarakat yang masih melakukan BABS itu karena mahal biaya pembuatan sarana sanitasi atau jamban sehat.
"Mereka masih beranggapan menyediakan jamban sehat itu sangat mahal, sehingga tetap berperilaku kurang sehat tersebut," katanya lagi.
Karena itu, ia mengatakan, pihaknya akan mendeklarasikan Gerakan Stop BABS pada tiga pekon (kampung) di Kabupaten Pringsewu yang mulai menerapkan perilaku hidup sehat khususnya menggunakan jamban sehat dan tidak lagi BABS.
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi mengatakan, pihaknya juga akan terus melakukan pendampingan kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan perilaku hidup sehat dan bersih.
"Salah satu kegiatan yang akan kami laksanakan adalah Festival Kuda Lumping STBM, sehingga masyarakat akan lebih tergugah untuk menerapkan perilaku hidup sehat," kata Purhadi lagi.
Berkaitan adanya bantuan dalam pembuatan jamban sehat, ia menegaskan, setiap pelaksanaan lomba desa selalu diberikan bantuan itu, namun saat ini sasarannya adalah menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat.
"Kesadaran masyarakat yang menjadi kunci keberhasilan kegiatan itu, mengingat penyediaan jamban sehat juga akan menjadi sia-sia kalau perilaku mereka tidak berubah," ujarnya pula.
Berita Terkait
Faktor muat penumpang kapal 100 persen di arus balik
Kamis, 18 April 2024 17:43 Wib
ASDP sebut 79 persen pemudik dari Sumatera kembali ke Jawa
Rabu, 17 April 2024 18:41 Wib
Telkomsel catat layanan data tumbuh 12,87 persen selama Idul Fitri
Rabu, 17 April 2024 9:43 Wib
Dompet Dhuafa catat kenaikan donasi 5,17 persen pada Ramadhan 1445 H
Senin, 15 April 2024 8:30 Wib
Lalu lintas di Tol Trans Sumatera meningkat 101 persen pada H+4 Lebaran
Minggu, 14 April 2024 14:16 Wib
Konsumsi BBM tumbuh 7 persen pada arus mudik 2024 di Sumbagsel
Kamis, 11 April 2024 13:41 Wib
H-3 lebaran, volume kendaraan di Tol Trans Sumatera naik 44 persen
Minggu, 7 April 2024 12:55 Wib
BPJN Lampung: Jelang Lebaran penutupan jalan berlubang sudah 100 persen
Sabtu, 6 April 2024 0:13 Wib