Harga daging tinggi di sentra utama penggemukan sapi

id daging sapi,Harga daging tinggi di sentra utama penggemukan sapi

Harga daging tinggi di sentra utama penggemukan sapi

Pedagang di Pasar Lelang Bandarlampung masih berjualan seperti kondisi semula, meski harga daging sapi telah mencapai Rp110.000/kg. (ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

Bandarlampung (Antara Lampung) - Harga daging sapi di Kota Bandarlampung tetap tinggi pada awal Maret 2016, padahal Lampung termasuk sentra utama penggemukan sapi di Indonesia.
    
"Harga daging sekarang ini berkisar Rp110.000- Rp120.000/kg. Harga sapi juga tinggi, yakni berkisar Rp42.500- Rp43.500 untuk setiap kilogramnya," kata Andre, salah satu penjual daging sapi di Pasar Lelang Bandarlampung, Kamis.
    
Ia menyebutkan volume penjualan daging sapi dikurangi sedikit karena daya beli masyarakat juga menurun.
    
"Dalam sehari, paling saya beli satu ekor sapi potong, harganya berkisar Rp18 juta per ekor," katanya.
    
Ia menyebutkan kini menjual daging sapi secukupnya, karena dikhawatirkan masyarakat menahan diri untuk mengkonsumsi daging sapi sehubungan harganya tinggi.
   
Provinsi Lampung memiliki 11 perusahaan penggemukan sapi dengan kapasitas tampung sebanyak 125.000 ekor atau 36 persen dari kapasitas nasional sebanyak 350.000 ekor.
    
Di pasar tradisional lainnya, sejumlah pedagang masih berjualan daging sapi secukupnya, karena harga daging masih tinggi seperti bulan lalu.
    
Di Pasar Sukarame Bandarlampung, harga daging sapi bertahan tinggi di kisaran Rp110.000- Rp120.000/kg.
    
Para pedagang menyebutkan harga daging sulit turun, meski Lampung merupakan sentra penggemukan sapi secara nasional, karena harga sapi dari perusahaan ke pedagang masih tinggi.
    
Lampung merupakan daerah yang sangat strategis dalam usaha peternakan sapi, khususnya penggemukan karena ketersediaan pakan yang relatif cukup dan dekat dengan pasar, yaitu Jabodetabek dan wilayah Sumatera lainnya.
    
Sebelumnya, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Dessy Romas menyebutkan pembibitan dan budi daya sapi oleh Pemerintah Provinsi Lampung bersama petani dan perusahaan swasta sejak Januari 2012 hingga 2016 telah mencapai 13.771 ekor.
    
"Jumlah itu di antaranya melaui program penggemukan sapi lokal sebanyak 10.472 ekor, perawatan sapi 'breeding' sebanyak 3.058 ekor, dan pembiakan sapi indukan sebanyak 241 ekor," katanya.
    
Menurut dia, peluang pasar produk peternakan Lampung, khususnya sapi, relatif cukup tinggi sehingga Provinsi Lampung merupakan salah satu penyuplai ternak tersebut ke sejumah wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Jawa Barat.
     
Sehubungan itu, Pemprov Lampung meminta para 'feedloter' yang ada di daerah itu tidak hanya melakukan usaha penggemukan, tetapi juga melaksanakan kegiatan pembibitan dan budi daya agar populasi sapi di Provinsi Lampung terus meningkat.