Pemkot Bandarlampung Prioritaskan Perbaikan Jalan Lingkungan

id jalan lingkungan, walikota bandarlampung, herman hn

Pemkot Bandarlampung Prioritaskan Perbaikan Jalan Lingkungan

Wali kota Bandalampung, Herman HN, ((Foto bandarlampungkota.go.id)

Bandarlampung, (Antara Lampung) - Pemerintah Kota Bandarlampung memprioritaskan perbaikan jalan lingkungan dalam permukiman warga, terutama jalan tak beraspal.

"Perbaikan infrastruktur tetap menjadi prioritas salah satunya jalan lingkungan yang ada di pemukiman warga, selain perbaikan jalan utama," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandarlampung, Tirta di Bandarlampung, Senin.

Pada saat ini, dinas PU belum bisa memulai perbaikan jalan karena masih menunggu data jalan rusak dari camat dan lurah, jika itu sudah ada, pihaknya segera mulai pekerjaannya termasuk membenahi jalan provinsi serta nasional.

"Kami masih menunggu data jalan rusak dari camat dan lurah, apabila data itu sudah didapat baru kami mulai pengerjaan perbaikan jalan," kata dia.

Dia mengaharapkan, data itu segera diberikan ke dinas PU jika sudah rampung agar masyarakat dapat segera merasakan jalan yang mulus sesuai dengan harapan wali kota juga.

Sebelumnya dalam rapat koordinasi, Wali Kota Bandarlampung Herman HN menginstruksikan camat dan lurah untuk melakukan pendataan jalan yang rusak di wilayahya.

"Camat dan lurah diminta mendata jalan yang rusak di wilayahnya karena lebih paham, setelah itu serahkan ke dinas PU agar segera dilakukan perbaikan," kata dia.

Sejumlah jalan aspal di wilayah Kota Bandarlampung mulai berlubang, bahkan beberapa jalan yang sebelumnya mulus kini mulai berlubang pascamusim hujan sehingga menimbulkan genangan air.

Jalan yang sudah mulai rusak di antaranya Jalan RE Martadinata, Jalan Sultan Haji, bahkan di Jalan Kayu Manis, Kecamatan Kedaton, yang baru selesai diaspal sudah kembali rusak.

Kemudian, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Urip Sumoharjo dan sepanjang Jalan Yos Sudarso.

Jalan berlubang itu pun kerap membahyakan pengendara, sehingga kecepatan warga saat berkendara pun tidak maksimal dan itu mengganggu masyarakat yang ingin menghemat waktu.