Penyair Lampung Isbedy Stiawan Luncurkan Dua Buku

id Penyair Isbedy Stiawan Luncurkan Dua Buku, Penyair Lampung Isbedy Stiawan ZS, Isbedy Stiawan ZS

"Puisi-puisi dalam buku itu temanya beragam, namun titik besar adalah soal ibu, local genius, dan peradaban," ujar penyair Isbedy Stiawan ZS yang dijuluki "Paus Sastra Lampung" itu lagi.
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Penyair Lampung, Isbedy Stiawan ZS, mengawali tahun 2016 dengan meluncurkan dua buku puisi, yakni "November Musim Dingin" dan "Melipat Petang ke Dalam Kain Ibu", di bawah bendera Siger Publisher Lampung.

Menurut penyair yang dikenal produktif berkarya menulis buku itu, di Bandarlampung, Kamis (11/2), "November Musim Dingin" merupakan buku berisikan sehimpun sajak yang ia tulis selama perjalanan hampir satu bulan di Belanda dan Belgia.

"Saya memang berniat jika ke Eropa akan menulis puisi, apa pun temanya itu," kata Isbedy pula.

Sedangkan buku kumpulan puisi "Melipat Petang ke Dalam Kain Ibu" adalah puisi-puisi yang ditulisnya sejak 2014 sampai 2016.

"Puisi-puisi dalam buku itu temanya beragam, namun titik besar adalah soal ibu, local genius, dan peradaban," ujar penyair yang dijuluki "Paus Sastra Lampung" itu lagi.

Kedua buku puisi Isbedy Stiawan ZS yang diterbitkan Siger Publisher Lampung itu, menurutnya, dapat diterbitkan atas dukungan penuh dari Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri.

Sehimpun sajak "November Musim Dingin" berisi 51 puisi beraroma Belanda dan Belgia. Puisi-puisi perjalanan Isbedy hampir sebulan di dua negara Eropa itu tak hanya berbicara soal dingin, namun juga manusia Eropa umumnya.

Dalam buku yang didesain Arya Winanda itu, juga disertakan esai pembuka yang puitik. Esai tersebut, menurut Isbedy, semula sebagai laporan tiap hari di Belanda dan ditayangkan media online di Lampung.

"Tapi, sudah dilakukan editing untuk keperluan pengantar buku saya ini," ujarnya.

Kedua buku puisi Isbedy tersebut akan diluncurkan pada Maret mendatang oleh Yayasan Tendean Tujuh. Dijadwalkan minggu pertama atau kedua Maret 2016, kata Isbedy lagi.

Dia berharap, peluncuran kedua buku puisinya ini mendapat sambutan dari pecinta sastra, pemerhati seni, pengamat, dan masyarakat luas.

Isbedy juga berterima kasih pada Yayasan Tendean Tujuh, khususnya Himawan Imron dan Endri Y Kalianda yang ingin meluncurkan kedua buku tersebut.

"Teman-teman di Tendean Tujuh sangat apresiatif, dan saya berterima kasih sangat," kata dia.

Lebih lanjut Isbedy mengatakan, kedua buku puisi itu sebagai bentuk bahwa penyair tak akan mati. Menurutnya, tugas penyair adalah berkarya untuk menghindari yang menjurus intrik dan politik.

Kedua buku puisi Isbedy ini diberi endorsemen, yaitu Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri dan jurnalis/anggota Dewan Pers Nezar Patria. Keduanya untuk buku "November Musim Dingin".

Sedangkan, "Melipat Petang ke Dalam Kain Ibu" mendapatkan endorsemen dari Ketua Umum Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Lampung Hj Aprilani Yustin Ficardo, dan dua politisi, yakni Ade Utami Ibnu (PKS) serta Himawan Imron (Golkar).