RS Mitra Masyarakat Timika sulit laksanakan program BPJS

id RSMM Mimika, Audit BPJS Kesehatan

RS Mitra Masyarakat Timika sulit laksanakan program BPJS

Anak asli suku Kamoro, Timika, Papua. (FOTO ANTARA/Spedy Paereng)

Timika (Antara Lampung) - Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika, Papua sulit melaksanakan program BPJS Kesehatan terutama bagi para pasien asli Papua dari kalangan tujuh suku di wilayah itu jika tidak ada pihak yang mau membayar preminya (iuran kesehatan).
         
Direktur RSMM Timika Bernadus Freddy Suharto, Rabu, mengatakan, seharusnya premi kesehatan warga tujuh suku yang berobat di RSMM Timika ditanggung oleh pihak Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK).
         
Saat ini, katanya, terdapat lebih dari 26 ribu pasien warga masyarakat tujuh suku yang terverifikasi mendapat pelayanan pengobatan gratis di RSMM Timika.
         
"Bukannya kami tidak mau menyelenggarakan program BPJS Kesehatan. Pertanyaannya, siapa yang mau bayar premi kesehatan untuk masyarakat tujuh suku. Kalau LPMAK bersedia membayar premi kesehatan warga tujuh suku, kami tidak ada masalah," kata Bernadus.
         
Lantaran alasan itulah, katanya, hingga kini RSMM Timika belum dapat melaksanakan program BPJS Kesehatan sebagaimana rumah sakit lainnya di Indonesia.
         
Meski belum melaksanakan program BPJS Kesehatan, menurut Bernadus, RSMM Timika selama 16 tahun kiprahnya telah berupaya maksimal memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada warga Mimika, terutama warga asal tujuh suku.
         
Warga tujuh suku yang mendapat pelayanan kesehatan gratis di RSMM Timika berasal dari Suku Amungme, Kamoro, Dani, Damal, Nduga, Mee (Ekagi) dan Moni.