Menunggu Kiprah Kepala Daerah Terpilih di Lampung

id chusnunia, lampung timur, pilkada serentak 9 desember, waykanan

Menunggu Kiprah Kepala Daerah Terpilih di Lampung

Chusnunia Chalim (FOTO ANTARA/Triono Subagyo)

Bandarlampung,(Antara Lampung) - Delapan pasangan bupati dan wali kota beserta wakilnya dari delapan kabupaten dan kota di Provinsi Lampung hasil Pilkada Serentak 9 Desember 2015 lalu, dijadwalkan segera dilantik dan menjalankan tugas, untuk menepati janji kampanye mereka.

Chusnunia Chalim, calon bupati terpilih Lampung Timur yang berpasangan dengan Zaiful Bokhari menegaskan, siap bekerja keras untuk mewujudkan janji-janji politik dan visi-misi dalam memajukan Lampung Timur lima tahun ke depan.

Nunik, panggilan akrab Chusnunia, menegaskan bahwa Kabupaten Lampung Timur itu sebenarnya merupakan daerah yang kaya, cantik dan menarik, serta masyarakatnya ramah.

Namun kenyataannya, kata mantan anggota DPR dari Fraksi PKB itu, hingga saat ini Kabupaten Lampung Timur masih menyimpan persoalan kemiskinan yang dialami sebagian warganya.

"Lampung Timur itu imejnya adalah daerah miskin, buruk rupa, pusatnya kriminalitas atau terkenal sebagai kabupaten begal," ujar Nunik saat berkunjung ke kantor LKBN Antara Biro Lampung di Bandarlampung.

Padahal menurutnya, Lampung Timur yang kaya memiliki banyak potensi wisata dan daya tarik investasi, sehingga diharapkan dengan dukungan perangkat birokrasi yang proaktif dan komunikatif akan dapat melangkah lebih maju lagi.

Dia mengakui salah satu persoalan paling berat yang harus dihadapi dalam masa kepemimpinannya adalah kondisi infrastruktur yang buruk dan sejumlah persoalan lama masih menghadang kemajuan masyarakat dan menghambat pembangunan di kabupaten itu, termasuk "cap" sebagai kabupaten begal yang kerapkali terjadi tindak kriminalitas dan kerawanan sosial.

"Masyarakat seperti sudah frustasi dengan kondisi infrastruktur, distribusi pembangunan pertanian yang belum merata, dan masalah keamanan. Itu tantangan terberat yang harus kami hadapi dan atasi," kata Nunik.

Ia optimistis dengan dukungan jajaran birokrasi Pemkab Lampung Timur bersama seluruh masyarakat setempat, kemajuan yang diidamkan warga daerah ini dapat dicapai dalam waktu tidak lama lagi.

Optimisme serupa disampaikan pasangan kepala daerah terpilih Kabupaten Waykanan, Lampung, Raden Adipati Surya dan Edward Anthony.

Adipati dan Edward yang juga sempat berkunjung ke kantor LKBN Antara Lampung itu menegaskan, persoalan berat yang harus dihadapi untuk membangun Kabupaten Waykanan adalah masalah infrastruktur, keamanan dan kondisi kemiskinan masyarakat serta pembangunan sektor pertanian dan perkebunan yang harus diangkat dari keterpurukan.

"Persoalan infrastruktur itu terkait dengan keamanan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga kami akan memprioritaskan penanganannya lima tahun ke depan," ujar Adipati Surya yang sebelumnya menjabat Ketua DPRD Waykanan itu.

Dia bersama Edward optimistis dapat memajukan Kabupaten Waykanan menjadi lebih baik dari sebelumnya. "Kami perlu dukungan teman-teman pers, selain menjadi tugas jajaran birokrasi dan legislatif di sini untuk bekerja keras bersama masyarakat di sini," ujarnya.

Loekman Djoyosoemarto, Wakil Bupati Lampung Tengah terpilih juga menyatakan optimistis dapat memajukan Kabupaten Lampung Tengah mendampingi Bupati terpilih Mustafa.

"Masih banyak persoalan dihadapi masyarakat dan Kabupaten Lampung Tengah, baik soal infrastruktur, sektor ekonomi, pendidikan, keamanan, dan kesehatan," kata Loekman.

Selain problem infrastruktur jalan dan sarana transportasi yang masih harus dibenahi dan sulit diselesaikan dalam jangka pendek, sejumlah persoalan pembangunan lainnya juga menghadang kabupaten ini, seperti masalah keamanan dan kriminalitas.

"Persoalan begal menjadi perhatian masyarakat di sini, selain masalah kondisi ekonomi dan sosial serta pendidikan," ujarnya.



Delapan Pasangan Terpilih

Delapan pasangan bupati/wali kota dan wakilnya di kabupaten dan kota se-Lampung terpilih hasil Pilkada Serentak 9 Desember 2015 lalu, kendati masih menunggu dilantik setelah penetapan kemenangan diputuskan oleh komisi pemilihan umum setempat, semuanya telah menyatakan siap bekerja keras membangun dan memajukan daerah masing-masing.

Pelantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih itu, menurut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, akan dilaksanakan pada pertengahan Februari 2016.

"Sebelum Presiden Jokowi ke Amerika Serikat sudah dilantik," kata Mendagri di Jakarta belum lama ini.

Presiden Joko Widodo akan berkunjung ke AS untuk menghadiri acara AS-ASEAN Summit diperkirakan pada 12-17 Februari 2016.

Pelantikan mereka akan dilakukan di Istana Negara untuk gubernur/wagub terpilih, agar ada konektivitas dan sinergitas pembangunan antara pusat dan daerah. Sedangkan, bupati/wali kota dan wakil terpilih akan dilantik di ibu kota provinsi masing-masing.

"Bupati, wali kota, dan wakilnya akan dilantik di ibu kota provinsi oleh gubernur atas nama Mendagri, baru setelah dilantik nanti ada pengarahan Presiden," kata Tjahjo.

Di Lampung, pelantikan lima bupati terpilih dan wakilnya, serta dua wali kota terpilih dan wakilnya, menurut Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, sudah ada pemberitahuan dari Mendagri melalui Surat Keputusan Nomor: 005/389/SJ tanggal 5 Februari 2016 tentang pelantikan bupati/wakil bupati dan wali kota dan wakil wali kota terpilih Pilkada Serentak 2015, akan dilaksanakan pada Rabu 17 Februari 2016 di gedung DPRD Provinsi Lampung.

"Suratnya sudah saya terima, dan akan ditindaklanjuti untuk membahas persiapan pelantikan delapan kepala daerah di Lampung itu," ujar Ridho Ficardo.

Sedangkan untuk pengamanannya, Pemprov Lampung telah melakukan koordinasi dengan Polda, Dinas Perhubungan, dan Pol PP untuk mengatur lalu-lintas di jalan raya menjelang pelantikan. "Kami sudah lakukan koordinasi dengan pihak keamanan untuk rekayasa lalu-lintas dan pengamanan lainnya," ujar Ridho.

Menurutnya, Pemprov Lampung juga perlu melakukan rapat dengan kabupaten/kota yang kepala daerahnya akan dilantik itu mengenai jumlah tamu undangan dan berbagai hal yang harus dipersiapakan oleh daerah masing-masing.

Gubernur termuda di Indonesia itu mengharapkan pelaksanaan pelantikan berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan. Undang Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2015 yang mengatur pemilihan kepala daerah (pilkada) menyebutkan bahwa hanya gubernur yang dilantik Presiden di ibu kota negara. Sedangkan, bupati/wali kota dilantik di ibu kota provinsi.

Diperkirakan jumlah tamu undangan pelantikan mencapai dua ribu orang, dengan kapasitas gedung DPRD hanya mencapai 1.100 orang.

Para kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih di Lampung itu, adalah Wali Kota/Wakil Wali Kota Bandarlampung terpilih Herman HN (petahana)-Yusuf Kohar, Wali Kota/Wakil Wali Kota Metro terpilih, Pairin (mantan Bupati Lampung Tengah) dan Djohan, Bupati/Wakil Bupati terpilih Kabupaten Lampung Timur Chusnunia Chalim-Zaiful Bokhari, Bupati/Wakil Bupati terpilih Kabupaten Lampung Selatan Zainudin Hasan-Nanang Ermanto, pilkada pertama kali di Kabupaten Pesisir Barat (Agus Istiqlal-Erlina), Kabupaten Waykanan (Raden Adipati Surya-Edward Antony), Kabupaten Lampung Tengah (Mustafa-Loekman Djoyosoemanto), dan Kabupaten Pesawaran (Dendi Ramadhona-K Eriawan).

Mereka semua umumnya telah menyatakan siap memimpin dan memajukan daerah masing-masing setelah dilantik, serta siap mengatasi berbagai problem pembangunan yang menghadang kemajuan daerahnya.

Publik akan menunggu kiprah para kepala daerah terpilih di Lampung itu, sehingga dapat mewujudkan janji-janji kampanye masing-masing.*