Banjir Landa Sumatera Barat

id Banjir di Sumatera Barat, Banjir di Sumbar

Banjir terjadi akibat luapan air Sungai Batang Bangko, Sungai Batang Suliti dan Sungai Batang Lolo yang juga menyebabkan ruas jalan Muaralabuh-Padang Aro Kerinci putus total.
Padang (ANTARA Lampung) - Hujan deras yang mengguyur Sumatera Barat (Sumbar), sejak dua hari terakhir menyebabkan sejumlah daerah digenangi banjir yang merendam ribuan rumah di Kota Solok, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Limapuluh Kota.

"Banjir dan longsor di Solok Selatan terjadi di tiga kecamatan yaitu  Sungai Pagu,  Pauh Duo, dan  Sangir," kata kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho saat dikonfirmasi dari Padang, Senin (8/2).

Ia menyatakan, banjir terjadi akibat  luapan Sungai Batang Bangko, Sungai Batang Suliti dan Sungai Batang Lolo yang juga menyebabkan ruas jalan Muaralabuh-Padang Aro Kerinci putus total.

Selain itu, banjir juga menyebabkan 2.000 unit rumah terendam banjir hingga 1,5 meter dan 100 hektare sawah setinggi satu  meter.

Sementara di Kota Solok Sungai Batang Lembang meluap menyebabkan  banjir di Kelurahan Koto Panjang Kecamatan Tanjung Harapan dan Kelurahan Kampai Tabu yang merendam 36 rumah.

Kemudian di Agam, longsor terjadi pada Minggu dinihari  pukul 02.00 WIB  yang  menutup akses jalan Bukittinggi-Lubuk Sikaping dengan panjang material longsor 15 meter setinggi 2,5 meter.

Banjir juga terjadi di Nagari Pangkalan Kecamatan  Pangkalan Nagari, Kabupaten  Limapuluh  Kota merendam 100 rumah hingga ketinggian  satu  meter.

Saat ini dilaporkan jalur Payakumbuh-Pekanbaru masih terputus akibat banjir yang terjadi.

Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sicincin, Goeroeh Putranto menyampaikan cuaca ekstrem telah menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Sumbar.

Ia menyebutkan curah hujan di Sangir Batang Hari Solok Selatan mencapai 125 milimeter,  Tanjung Gadang Sijunjung 72 milimeter, Lembang Jaya Solok 72,5 milimeter, Nagari Sijunjung 101 milimeter, Tiga Lurah Solok 60 milimeter dan Muara Labuh Solok Selatan 219 milimeter.

Ia menjelaskan hujan satu milimeter adalah air hujan yang jatuh di permukaan bumi sebanyak satu liter pada luasan satu meter persegi dengan anggapan bahwa air tersebut tidak mengalir, meresap atau menguap.