Pernak-pernak Imlek laku keras

id Pernak-pernak Imlek laku keras

Pernak-pernak Imlek laku keras

Vihara Thay Hin Bio (ANTARA LAMPUNG/Roy Baskara)

Bandarlampung (Antara Lampung) - Penjualan pernak-pernik yang berkaitan dengan perayaan tahun baru Imlek 2016 meningkat di sejumlah pasar di Kota Bandarlampung pada Minggu atau sehari menjelang Imlek 2567.
   
Berdasarkan pantauan di Pasar Mambo Bandarlampung, berbagai toko  yang menjual pernak-pernik Imlek seperti lilin, dupa, bunga, kertas angpau serta ornamen khas perayaan tahun baru Imlek, diserbu pembeli.
    
"Mulai ramai pembeli sejak kemarin hingga hari ini, karena perayaan Imlek besok," kata Septian, pedagang pernak pernik di Pasar Mambo.
    
Namun, ia mengatakan omzet penjualannya lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.
    
"Penurunan omzet penjualan mencapai 20 persen," katanya.
    
Ia menyebutkan yang paling dicari dalam perayaan tahun baru Imlek 2016 adalah kertas angpao bergambar monyet emas.
    
Pembeli bukan hanya menyerbu pasar tradisional untuk membeli pernak pernik Imlek, karena pasar-pasar modern juga ramai pembeli, seperti di mal Chandra dan Giant.
    
"Saya memilih membeli di sini karena lebih lengkap dan biasanya ada makanan untuk perayaan Imlek seperti kue tutun, harganya pun terjangkau di kisaran Rp30 ribu -Rp60 ribu per buah," kata Weni, salah satu pengunjung mal Chandra.
    
Ia mengatakan, yang dibeli pun bukan hanya pernak pernik saja, tetapi juga makanan seperti hoison, rebung RRC, urat sapi, jamur yoko, jamur putri, jamur kuping, dan jeruk tidak luput dari incaran.
    
Ia mengharapkan dalam perayaan  tahun baru Imlek 2016 ini, kondisi ekonomi lebih baik dan keamanan lebih kondusif.
    
"Yang paling utama adalah aman. Jika keamanan tidak stabil, sulit untuk berbisnis," kata dia.
   
Sementara itu, wihara Thay Hin Bio Bandarlampung yang merupakan wihara tertua di Provinsi Lampung, siap menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2567 (2016 Masehi).
    
Menurut Sekretaris Umum Wihara Thay Hin Bio Johan Swandi Wangsa, persiapan sudah dilakukan, dan saat perayaan malam Tahun Baru Imlek 2567 juga dipersiapkan atraksi barongsai serta pesta kembang api untuk memeriahkan kegiatan tersebut.
      
Ia memprediksikan jemaat yang hadir bukan hanya dari wilayah Lampung, melainkan mereka yang berasal dari luar daerah ini ikut merayakan di wihara ini.
     
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, jemaat tidak hanya dari Lampung karena memang wihara ini merupakan salah satu tempat ibadah yang dijadikan tempat wisata pula," katanya.
    
Selain sebagai wihara tertua, Thay Hin Bio juga merupakan warisan atau cagar budaya yang akan terus dijaga kelestariannya.
     
"Klenteng ini usianya lebih dari 160 tahun atau berdiri sebelum 1883 saat meletus Gunung Krakatau sehingga merupakan salah satu saksi letusan dahsyat Krakatau tersebut," ujarnya pula.
     
Thay Hin Bio, lanjut dia, kini berstatus wihara tertua di Lampung. Selain sebagai tempat ibadah, wihara ini juga menjadi objek wisata menarik di Kota Bandarlampung.
     
"Bangunan yang kukuh saat ini pun hasil pemugaran setelah letusan Gunung Krakatau. Bangunan lama sudah hancur akibat letusan Krakatau itu," ujarnya.
     
Ia melanjutkan Wihara Thay Hin Bio memiliki arsitektur yang sangat indah. "Saat kita menginjakkan kaki di sini, seolah akan merasa seperti berada di kuil-kuil Tiongkok yang ada di Negeri Tirai Bambu itu," ujarnya.