Konsumen PLN Lampung Pertanyakan Pemadaman Lagi

id listrik mati, pln, warga mengeluh, logo pln

Konsumen PLN Lampung Pertanyakan Pemadaman Lagi

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

...Tadi malam mati lampu hingga beberapa jam sejak lewat magrib hingga tengah malam, eh, Sabtu pagi ini mati lagi beberapa jam, kata Iwan, warga Sukarame...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Warga sejumlah daerah di Provinsi Lampung pelanggan listrik PT PLN mempertanyakan dan mengeluhkan adanya pemadaman aliran listrik yang terjadi lagi, bahkan dalam sehari bisa berlangsung beberapa jam lebih dari sekali.

Sejumlah pelanggan listrik PLN di Bandarlampung, Sabtu (6/2), mengeluhkan pemadaman aliran listrik atau biarpet dalam beberapa hari ini kembali berlangsung sehingga berdampak mengganggu aktivitas mereka sehari-hari.

"Tadi malam mati lampu hingga beberapa jam sejak lewat magrib hingga tengah malam, eh, Sabtu pagi ini mati lagi beberapa jam," kata Iwan, warga Sukarame, Bandarlampung.

Ia menuturkan bahwa pada hari Jumat (5/2) di sekitar tempat tinggalnya aliran listrik mendadak mati sekitar pukul 20.00 WIB hingga pukul 23.30 WIB. Namun, Sabtu pagi, aliran listrik itu mati kembali sekitar pukul 06.30--09.00 WIB.

"Kenapa aliran listrik jadi mati terus begini?" katanya mempertanyakan kepada pihak PT PLN Lampung.

Menanggapi hal itu, Deputi Manajer Humas PT PLN Distribusi Lampung I Ketut Dharpa menjelaskan bahwa Penghantar 150 KV Baturaja-Bukit Kemuning mengalami trip atau mati.

Kondisi itu, kata Ketut Dharpa, mengakibatkan terjadi pemadaman di sebagian wilayah Provinsi Lampung.

"Akan tetapi, sekarang secara bertahap sudah mulai normal," katanya.

Penghantar Bukitkemuning-Baturaja itu selama ini menjadi jalur interkoneksi untuk transfer daya listrik dari pembangkit di Sumatra bagian selatan (Sumbagsel) ke Lampung.

Gangguan pada penghantar itu berakibat terganggu aliran listrik ke wilayah Lampung sehingga mengalami defisit daya, terutama pada wilayah yang ditopang jaringan interkoneksi Sumbagsel.

Kebutuhan daya listrik di Lampung, sebagian ditopang dari jaringan interkoneksi Sumbagsel, mengingat kemampuan pembangkit lokal belum mencukupi.

Namun, sejumlah warga Lampung mengeluhkan masih sering terjadi pemadaman aliran listrik PLN itu sehingga mengakibatkan kerugian pelanggan.

"Ikan mas saya banyak yang mati karena mesin pemompa dan pemancar air tidak berfungsi lantaran listrik padam," kata Ucudin, pengelola salah satu pemancingan di Kota Bandarlampung, Kamis (4/2).

Kendati dia bisa menyalakan genset saat aliran listrik PLN itu mati, menimbulkan biaya tinggi karena harus membeli beberapa liter bahan bakar.

Oleh karena itu, dia berharap jajaran PLN bisa mengatur waktu pemadaman jangan begitu sering.

"Hari ini saja sudah beberapa kali padam. Pagi, siang, sore, kini malam pun padam," katanya melalui pesan singkat via telepon seluler.

Warga lainnya, M. Yusuf, pelajar tingkat SD pun mengeluhkan pemadaman itu karena mengganggu kegiatan belajarnya, apalagi relatif banyak pekerjaan rumah atau tugas dari gurunya yang harus dikumpulkan esoknya.

"Iya, ini PLN, kok, mati terus. Tadi siang dan sore udah, sekarang lagi. Banyak PR lagi," katanya.

Nyonya Hartina, warga Labuhanratu, Bandarlampung, juga menyayangkan pemadaman listrik karena selain membuat gelap ruangan di rumah, juga menghambat usahanya, membuat kue.

"Jadi, terhambat membuat kue, padahal banyak pesanan. Belum lagi, bahan-bahan di lemari es pun ikut terpengaruh akibat pemadaman itu," katanya.

Keluhan pemadaman listrik juga diungkapkan Hermanto, warga Hanura Kabupaten Pesawaran, Lampung.

"Saya kira cuma di Hanura saja yang listriknya padam. Ternyata di Bandarlampung juga," katanya.

Ia menjelaskan bahwa pemadaman listrik di tempat tinggalnya berlangsung relatif cukup lama.