Tugas Berat LBH Bandarlampung Perjuangkan Hak Masyarakat

id Tugas Berat LBH Bandarlampung, LBH Bandarlampung, Wahrul Fauzi Silalahi, Alian Setiadi

Tugas Berat LBH Bandarlampung Perjuangkan Hak Masyarakat

Alian Setiadi, Direktur LBH Bandarlampung 2015--2018 yang menggantikan Direktur sebelumnya, Wahrul Fauzi Silalahi. (FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Lembaga Bantuan Hukum Bandarlampung diingatkan harus terus memperjuangkan dan membela kepentingan masyarakat yang hak atas perlindungan hukum dan hak asasi manusianya terlanggar, sehingga eksistensinya selalu diakui masyarakat luas.

Ketua Badan Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Alvon Kurnia Palma SH, pada serah terima jabatan Direktur LBH di Bandarlampung, Senin (30/11), mengingatkan tidak hanya nama besar LBH yang perlu dipertahankan.

"Tapi paling penting adalah peran LBH itu sendiri di tengah masyarakat," ujarnya.

Pelaksanaan serah terima jabatan Direktur LBH Bandarlampung dari Wahrul Fauzi Silalahi SH kepada Direktur baru, Alian Setiadi SH (2015--2018) itu dihadiri sejumlah pihak, selain alumni, pengurus, dan perwakilan masyarakat di Lampung yang didampingi serta mitra LBH Bandarlampung, juga dari Ombudsman Perwakilan Lampung, dinas dan instansi terkait, pimpinan organisasi profesi dan LSM serta berbagai pihak lainnya.

Menurut Alvon, LBH Bandarlampung beberapa tahun lalu sempat mengalami penurunan, kemudian mampu naik lagi hingga saat ini, sehingga eksistensinya tetap diakui oleh masyarakat dan para pihak lainnya.

"Direktur LBH Bandarlampung yang baru Alian Setiadi harus dapat meningkatkan lagi semua yang sudah dilakukan Direktur sebelumnya Wahrul Fauzi Silalahi. Itu tugas berat agar mampu berjuang untuk keadilan semua yang dicitakan," ujarnya pula.

Mantan Direktur LBH Bandarlampung Wahrul Fauzi Silalahi menyatakan, dirinya sudah bergabung dengan institusi ini selama delapan tahun sembilan bulan dan menghadapi berbagai permasalahan hiruk pikuk di negara kita ini.

"Saya banyak belajar dan berproses di LBH Bandarlampung," ujar dia pula.

Wahrul berharap keluarga besar LBH Bandarlampung terus menjaga dan merawat nilai nilai yang diperjuangkan dengan prinsip yang selalu dipegang oleh LBH Bandarlampung.

"Alian harus dikawal agar menjadi lebih kuat, dan tahan lapar menghadapi perjuangan berat ke depan. Berjuang itu tidak bisa setengah-setengah, perjuangan yang tidak total bukanlah pejuang LBH Bandarlampung. Perjuangan pembelaan hak hukum, HAM, dan berbagai permasalahan dihadapi masyarakat di akar rumput terus harus dijalankan sesuai pesan pendiri LBH, Adnan Buyung Nasution (alm)," katanya lagi.

Direktur LBH Bandarlampung yang baru Alian Setiadi menegaskan bahwa dirinya terpilih memimpin LBH Bandarlampung merupakan amanah besar dan berat dari rakyat sebagai garda terdepan penegakan HAM, demokrasi, dan penegakan hukum bagi semua.

Dia berharap dukungan dari berbagai pihak untuk menjalankan tugas berat itu.

Alian mengaku, sudah sejak tahun 2008 magang di LBH Bandarlampung dan masuk bersama lima orang rekannya yang lain.

"Saya tidak ada koneksi untuk mengabdi dan bekerja di tempat lain, sehingga bersama lima teman memutuskan untuk mengajukan diri magang di LBH Bandarlampung," katanya pula.

Menurutnya, Direktur LBH Bandarlampung saat itu (Amaludin SH, kini anggota DPRD Lampung, Red) dapat menerima mereka. Selanjutnya dia diterjunkan untuk mendampingi masyarakat yang sedang menghadapi masalah di Posko Tanjungsari.

"Itu pengalaman tak pernah ditemui saat kuliah. Secara nyata menghadapi masalah rakyat yang dirasakan sehari-hari oleh mereka. Saat bisa membantu mereka terasa tak terbayarkan. Puas bisa berbuat untuk masyarakat," ujarnya lagi.