Kemenpar: Pengenalan budaya Indonesia masih lemah

id Kemenpar: Pengenalan budaya Indonesia masih lemah, indonesia festival

Kemenpar: Pengenalan budaya Indonesia masih lemah

Aksi penari saat parade pembukaan Indonesia Festival 2015 di Padang Esplanade, Penang, Malaysia, Sabtu (28/11). (merdeka.com)

...Salah satu kelemahan pariwisata kita adalah pada pengenalan produk. Singapura, Malaysia, dan Australia tidak mengetahui banyak soal Indonesia, jadi branding kita masih lemah...
Pulau Penang, Malaysia (ANTARA Lampung) - Deputi Menteri Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan pengenalan budaya Indonesia ke negara lain masih lemah sehingga jumlah kunjungan wisatawan mancanegara belum sesuai potensinya.

"Salah satu kelemahan pariwisata kita adalah pada pengenalan produk. Singapura, Malaysia, dan Australia tidak mengetahui banyak soal Indonesia, jadi branding kita masih lemah," katanya saat ditemui di sela-sela penyelenggaraan Indonesia Festival di Pulau Penang, Sabtu.

Pitana menjelaskan untuk mengejar ketertinggalan dalam industri pariwisata, maka pemerintah berupaya meningkatkan kesadaran negara lain terhadap potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia, salah satunya melalui penyelenggaraan festival.

"Sebelum kita menjual paket, kita melakukan pengenalan atau 'awareness', semacam 'branding marketing', karena meskipun mereka dekat, tapi tahunya cuma Bandung, Medan atau Bali, selain itu nyaris 'blank'," katanya.

Namun, ia mengakui pelaksanaan festival seperti yang dilakukan di Penang selama dua hari ini, tidak akan langsung menambah jumlah kunjungan turis asal Malaysia, yang saat ini telah tercatat pada angka satu juta kunjungan per tahun.

"Festival ini adalah promosi, dan promosi ini adalah investasi. Jadi promosi sekarang hasilnya baru terlihat mungkin tahun depan atau dua tahun. Tentunya dalam jangka panjang, karena kita ingin meningkatkan 'awareness' dulu," katanya.

Pitana mengharapkan festival yang diisi oleh berbagai macam kekayaan budaya Indonesia, mulai dari seni tari hingga peforma musik, bisa dilaksanakan di wilayah lain tidak hanya di Penang, namun juga kawasan lainnya.

"Malaysia adalah pasar utama, kami inginnya bisa dilakukan tiap tahun, tidak hanya di Penang, tapi juga tempat lain yang gemuk pasarnya, sepeti Johor, Melaka, Kedah, dan Kuala Lumpur tentunya," ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga akan melakukan segala upaya agar jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia bisa mencapai target 20 juta orang per tahun pada 2019 termasuk di antaranya dengan mengalirkan informasi di media sosial.

"Kita sudah melakukan 360 promotion, artinya kita kurung pasar dengan informasi, dengan online. Kita lakukan dengan elektronik, media ruang, dan ground activities. Setelah kita promosi, kita lakukan penjualan," sebutnya.