Mourinho saksikan Chelsea dari persimpangan jalan

id Mourinho dapat menyaksikan Chelsea dari persimpangan jalan

Mourinho saksikan Chelsea dari persimpangan jalan

Manajer Chelsea, Jose Mourinho (Reuters/Matthew Childs)

London (Antara/Reuters/ANTARA Lampung) - Jose Mourinho berkata bahwa ia harus bersembunyi di keranjang cucian ketika ia terkena skors larangan memasuki stadion sepuluh tahun silam, namun pada Sabtu ia mungkin dapat ditemui di persimpangan jalan dekat markas Stoke City.

Mourinho tidak akan diizinkan memasuki Stadion Britania untuk pertandingan Liga Utama Inggris setelah ia memutuskan tidak melakukan banding terhadap skors satu pertandingan yang dijatuhkan kepadanya, akibat komentar-komentarnya kepada wasit saat turun minum ketika timnya kalah dari West Ham United bulan lalu.

Ia akan ikut pergi dengan tim, namun ia akan harus mencari cara lain untuk berkomunikasi dengan timnya yang mencoba memperbaiki diri untuk menyambut tiga angka.

Mourinho menolak untuk mengonfirmasi pada konferensi pers Jumat, perihal apakah ia akan mencoba mencari celah dari larangan mendatangani stadion dengan bersembunyi di keranjang cucian seperti yang ia sampaikan pada 2005 pada perempat final Liga Champions melawan Bayern Munich.

Saat ditanyai apakah ia akan mengakali larangan mendatangi stadion, ia berkata, "Saya akan pergi dengan para pemain dan akan bersama dengan mereka sampai ketika seseorang menghentikan saya, yang berpikir bahwa saya telah melanggar batas lapangan atau stadion atau fasilitas." "Saya belum tahu di mana saya akan menyaksikan pertandingan. Mungkin saya duduk di persimpangan jalan dengan iPad saya, saya belum tahu, mungkin bahkan saya tidak menyaksikan pertandingan, sebab saya tidak dapat berhubungan (dengan para asisten saya) maka apa gunanya?" Mourinho berkata bahwa ia telah mendiskusikan semua skenario dengan para asistennya Steve Holland, Rui Faria, dan Silvino Louro untuk pertandingan Sabtu, dan akan bertanggung jawab penuh terhadap apa yang terjadi meski dirinya absen.

"Jika setelah sepuluh menit kami bermain dengan tujuh orang, para asisten saya tidak akan bersiap untuk itu dan mereka akan harus memutuskannya sendiri," kata Mourinho.

"Kami telah mencermati skenario-skenario paling hebat, Anda dapat membayangkan dari menang 4-0, kalah 0-4, dan di antaranya Anda memiliki 1.000 opsi, cedera, kartu merah terhadap kiper, bek kanan, penyerang, pemain sayap, kami telah memikirkannya dan mempersiapkannya." "Apa yang paling penting adalah bahwa para pemain dan asisten merasa terlindungi dengan fakta bahwa itu merupakan tanggung jawab saya dan itu bukan hanya untuk para pemain untuk bermain dan untuk para asisten untuk bersama mereka dan untuk mendukung mereka." Mourinho, yang tim asuhannya telah kalah enam kali dari 11 pertandingan pembuka di Liga Utama Inggris dan kini menghuni peringkat ke-15, berkata bahwa dirinya tidak akan melakukan banding terhadap hukuman karena "bodoh untuk berjuang pada perjuangan yang Anda tahu bahwa Anda akan kalah," namun mengindikasikan bahwa akan ada lebih banyak pelatih yang diskors dari stadion jika tren ini berlanjut.

"Skors-skors stadion semestinya terkait dengan sesuatu yang benar-benar serius pada masalah agresifitas. Ini hanya terkait dengan kata-kata, untuk mengajukan keluhan," ucapnya.

"Di masa yang akan datang skors-skors stadion akan banyak terjadi kecuali asosiasi kami dan di seluruh Eropa menanyai cara yang sangat serius dan legal mengenai hak-hak para pelatih."