Bandarlampung (Antara Lampung) - Sejumlah pedagang beras di Kota Bandarlampung menyebutkan harga bahan pokok itu naik tipis pada awal November, namun pasokannya tetap lancar karena stok beras dan gabah masih tersedia cukup banyak di daerah itu.
"Di awal bulan ini, harga beras naik tipis, berkisar Rp400- Rp500 untuk setiap kilogramnya. Stok masih cukup, dan pasokan dari penggilingan gabah juga lancar," kata Nyonya Rodjie, salah satu pedagang beras di Pasar Tugu Bandarlampung, Senin.
Ia menyebutkan harga beras kualitas asalan pada awal Oktober mencapai Rp9.000/kg, sekarang berkisar Rp9.400- Rp9.500/kg. Pada awal November, harga beras kualitas sedang berkisar Rp10.00- Rp11.000/kg, dan beras premiun di atas Rp11.000/kg.
"Untuk semua jenis beras, harganya naik berkisar Rp400- Rp500 untuk setiap kilogramnya," katanya.
Pedagang beras lainnya di Bandarlampung menyebutkan kenaikan harga beras terkait dengan musim kemarau yang masih melanda daerah itu.
Namun, kenaikan harga beras tertahan dengan rencana impor beras dan pembagian distribusi beras untuk rakyat sejahtera (rastra)--dulu beras untuk rakyat miskin/raskin--ke-13 dan ke-14 pada Oktober- Desember 2015.
Sementara itu, harga beras organik Lampung masih bertahan di kisaran Rp13.000- Rp14.000/kg. Kawasan penghasil beras di Lampung terdapat di sejumlah daerah, seperti di Kota Gajah Lampung Tengah.
Untuk menekan kenaikan harga beras, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Lampung mulai menyalurkan beras untuk keluarga miskin (raskin) tahap ke-13 dan 14.
Kepala Bulog Divre Lampung Dindin Syamsudin menyebutkan penyaluran raskin tambahan itu dilakukan mulai Oktober hingga Desember 2015.
Alokasi rastra/raskin di Lampung diberikan kepada 573 ribu rumah tangga miskin dengan besaran 15 kilogram per rumah tangga/bulan.
Untuk menebus rastra/raskin di Lampung, setiap rumah tangga yang terdaftar harus membayar sebesar Rp1.600/kilogram atau sebesar Rp24 ribu/paket.
Bulog mengklaim di tengah ancaman kekeringan, stok raskin di gudang Bulog cukup untuk penyaluran hingga enam bulan ke depan. Bulog Lampung mendapatkan tambahan target serapan beras sebesar 40 ribu ton pada 2015. Penambahan target serapan tersebut di luar serapan rutin tahunan Bulog sebesar 90 ribu ton.
Bulog Lampung optimistis mampu mencapai target serapan beras petani 2015 sebanyak 130 ribu ton pada 2015. Penyerapan beras petani hingga 25 September 2015 mencapai 88.261 ton.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, jumlah sawah di Lampung yang mengalami kekeringan saat ini seluas 277 hektare, dan perkiraan gagal produksi beras dari kondisi tersebut sebanyak 1.385 ton.
Berita Terkait
Oknum kades kembali disidangkan atas perkara korupsi raskin
Jumat, 19 Maret 2021 17:55 Wib
Sekeluarga kejang usai sarapan, satu meninggal
Senin, 9 Oktober 2017 0:05 Wib
Penyaluran Rastra di Lampung Terealisasi 88,51 Persen
Rabu, 2 Desember 2015 17:20 Wib
Bulog Lampung Tingkatkan Serapan Raskin
Jumat, 9 Oktober 2015 11:19 Wib
Bulog Lampung segera salurkan raskin
Rabu, 30 September 2015 15:59 Wib
Mensos: Distribusi raskin nasional capai 65 persen
Kamis, 27 Agustus 2015 14:33 Wib
Gagal panen tidak ganggu distribusi raskin Lampung
Jumat, 7 Agustus 2015 9:13 Wib
Lampung Selatan alokasikan raskin untuk Ramadhan
Senin, 8 Juni 2015 19:03 Wib