Asap tak ganggu penyeberangan Merak-Bakauheni

id kapal roro, merak-bakauheni, pelabuhan, kapal

Asap tak ganggu penyeberangan Merak-Bakauheni

Komplek Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. (Foto ANTARA/Hisar Sitanggang)


Merak, (ANTARA Lampung) - Penyeberangan dari Pelabuhan Merak, Banten -Bakauheni, Lampung hingga kini tidak berpengaruh asap dari Kalimantan maupun Sumatera yang menyebabkan jarak pandang terganggu.

"Penyeberangan Merak-Bakauheni berjalan normal," kata Kepala Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak Nana Sutisna saat dihubungi di Merak, Selasa.

Selama ini, penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Lampung tidak ada masalah, karena asap kabut yang mengganggu jarak pandang tidak begitu mengkhawatirkan.

Untuk itu, ASDP Merak hingga kini masih mengoperasikan penyeberangan Merak-Bakauheni.

Bahkan, hari ini kapal yang dioperasikan melayani penyeberangan Merak menuju Lampung sebanyak 27 unit kapal "Roll on roll of atau Roro.

"Saya kira kabut asap yang menyelimuti Perairan Selat Sunda itu tidak berpengaruh terhadap penyeberangan Merak-Bakauheni," ujarnya.

Ia juga mengatakan, meskipun kabut asap tersebut tidak menimbulkan kekhawatiran gangguan penyeberangan, tetapi para nahkoda diminta mewaspadai.

Selain itu juga para nahkoda selalu mengaktifkan alat navigasi kapal selama penyeberangan, dari Pelabuhan Merak-Bakauheni.

"Kewaspadaan ini tentu untuk menghindari kecelakaan laut," katanya.

Menurut dia, kabut asap yang menyelimuti Perairan Selat Sunda itu akibat dampak kebakaran hutan melanda Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Provinsi Lampung seluas 5.000 hektare.
Wilayah hutan TNWK itu meliputi Seksi I Way Kanan, Seksi II Way Bungur, dan Seksi III Way Penet.

Sedangkan yang masih terbakar hingga kini berada di seksi III Way Penet yang membakar lahan gambut.

"Kami minta para penumpang yang akan menyeberang dari Pulau Jawa menuju Sumatera tidak panik akibat dampak asap kabut itu," katanya.